Kalau Ingin Dikenang, Jadilah Penulis!

Posting Komentar
Sukoharjo, At Tijani Indonesia. Salah satu satu strategi para ulama dalam menyebarkan ajaran Islam adalah dengan tulisan. Karya-karya mereka dalam bentuk kitab kuning, dibaca dan dikaji generasi Islam di zaman berikutnya, sehingga ajaran tetap hidup sampai sekarang.

Kalau Ingin Dikenang, Jadilah Penulis! (Sumber Gambar : Nu Online)
Kalau Ingin Dikenang, Jadilah Penulis! (Sumber Gambar : Nu Online)

Kalau Ingin Dikenang, Jadilah Penulis!

Hal itulah yang mendasari kegiatan Gerakan Santri Menulis (GSM) yang dihelat sejak 19 tahun yang lalu. Kegiatan tersebut diharapkan dapat mencetak generasi santri Islam yang produktif dalam menulis.

“Syiar Islam bisa dilakukan lewat tulisan Anda,” kata salah seorang pemateri GSM, A Zaini Bisri, di Sukoharjo, Jawa Tengah beberapa waktu lalu (16/7).

At Tijani Indonesia

Senada dengan Zaini, KH Mohammad Dian Nafi, pengasuh Pesantren Al Muayyad Windan, mengaku beruntung para santrinya mendapatkan pelatihan jurnalistik ini. “Pelatihan ini bisa mewujudkan spirit iqro’ dan meningkatkan kemampuan keilmuan santri,” ungkapnya.

Di dalam acara pelatihan ini, santri mendapat banyak ilmu jurnalistik. Mulai dari motivasi menulis hingga teknik menulis berita semua dijelaskan oleh para ahlinya.

At Tijani Indonesia

“Kalau kau ingin dikenang, jadilah penulis!” kata Kiai Dian di hadapan para peserta.

Peserta yang terdiri dari para santri dan mahasiswa di Solo dan sekitarnya itu mengikuti acara dengan antusias. Salah satunya Eko Rohmadi (22). Santri yang tengah kuliah di IAIN Surakarta itu mengaku tertantang untuk mulai berani menulis di media massa. Misalnya menulis artikel.

“Kalau kepikiran untuk menjadi jurnalis belum. Tapi saya tertantang menulis artikel,” ungkapnya.

Peserta lainnya, Aina Alyya (16) mengatakan, dia tidak sabar untuk mempraktikkan teori jurnalistik yang didapatkan pertama kalinya. Meski sempat sulit mencerna, tapi secara perlahan siswa Kelas XI IPA SMA Al-Muayyad Surakarta itu memahaminya.?

“Kalau tulis menulis ya sering. Tapi menulis berita atau artikel belum. Dari pelatihan ini, saya mengerti dan tertantang,” katanya.

Selama bulan Ramadhan, rencananya panitia akan mengadakan kegiatan Santri Menulis ini selama 10 hari di 10 Kota se-Jawa Tengah. Di Solo Raya, diselenggarakan di Pondok Pesantren Al Muayyad Windan Sukoharjo dan Pesantren Sunan Gunung Jati, Desa Gesing, Kecamatan Kismantoro, Wonogiri.

Redaktur ? ? : Abdullah Alawi?

Kontributor: Ajie Najmuddin

Dari Nu Online: nu.or.id

At Tijani Indonesia Ahlussunnah, Doa At Tijani Indonesia

Related Posts

Posting Komentar