Kelompok bersenjata Taliban telah menyerang sebuah sekolah yang dikelola militer Pakistan, di mana sekitar 500 siswa dan guru sehari-hari beraktivitas.
Pakistan Berkabung Atas Serangan Teroris yang Tewaskan 126 Siswa (Sumber Gambar : Nu Online) |
Pakistan Berkabung Atas Serangan Teroris yang Tewaskan 126 Siswa
Serangan biadab yang menjadi tragedi nasional ini menewaskan 126 orang, mayoritas siswa berusia 12--16 tahun.?At Tijani Indonesia
Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif telah tiba di Peshawar dalam kunjungan mendadak untuk memimpin langsung operasi melawan aksi teror Taliban, yang menyerang satu sekolah di kota itu pada Selasa.At Tijani Indonesia
Radio Pakistan melaporkan sebelum tiba di Peshawar, Nawaz menyebut serangan Taliban ke sekolah itu sebagai sebuah "tragedi nasional".Ia menekankan kematian anak-anak yang tidak berdosa merupakan kerugian besar bagi bangsa Pakistan.
Orang nomor satu di Pakistan itu telah memerintahkan Menteri Dalam Negeri Nisar Ali Khan untuk berkoordinasi dalam operasi penyelamatan di Peshawar, dan memastikan tentara dan pemerintah di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa dibantu.?
Seperti dilansir laman The Guardian, lewat akun Twitter resminya pemerintah provinsi Khyber Pakhtunkhwa melaporkan jumlah korban tewas dalam serangan itu sudah bertambah menjadi 126.
Orang nomor satu di Pakistan itu juga meminta agar semua pihak berkumpul untuk rapat di Peshawar besok, demikian The Guardian melaporkan.
Peristiwa di luar kemanusiaan ini telah mendulang keprihatinan dari banyak netizen sehingga hashtag #PeshawarAttack menjadi trending topic dunia.
Perdana Menteri (PM) India, Narendra Modi, telah menyampaikan dukacita yang mendalam kepada tetangganya di Pakistan, di mana Taliban membunuh 126 orang di sebuah sekolah yang dikelola pihak militer Pakistan, Selasa.
Dari akun resminya @narendramodi, orang nomor satu di India itu menuliskan "Mengutuk keras serangan pengecut teroris di Peshawar."
Kicauan ini di-retwit sebanyak lebih dari 2.100 kali.
Ia melanjutkan, "Ini adalah sebuah aksi kekejaman yang tidak masuk akal dan tidak bisa diucapkan kata-kata, menewaskan manusia tidak bersalah--anak di sekolah mereka."
Sementara itu Advokat pendidikan untuk anak sekaligus pemenang Nobel Perdamaian Malala Yousafzai, yang pernah ditembak di kepala oleh Taliban namun berhasil pulih, mengutuk aksi brutal dan biadab di Pakistan.
"Hati saya hancur oleh aksi teror yang biadab dan berdarah dingin di Peshawar yang terjadi di depan mata kita," kata Malala seperti dikutip oleh The Guardian, Selasa.
"Anak-anak tidak berdosa di sekolah mereka tidak pantas mendapatkan horor semacam ini. Saya mengutuk aksi mengerikan dan pengecut ini, dan berdiri bersama pemerintah dan tentara di Pakistan yang sejauh ini berupaya mengatasi insiden mengerikan ini," ia melanjutkan.
"Saya, bersama dengan jutaan lainnya di dunia, berduka atas anak-anak (yang menjadi korban), saudara laki-laki dan saudara perempuan saya--tapi kita tidak akan pernah terkalahkan," kata dia. (antara/mukafi niam) foto: AP
Dari Nu Online: nu.or.id
At Tijani Indonesia Internasional, Habib At Tijani Indonesia
Posting Komentar
Posting Komentar