KH Marzuqi Mustamar: Selama Ini Mereka Hanya Berkoar-koar

Posting Komentar
Malang, At Tijani Indonesia. Sering kita mendengar gerakan-gerakan Islam transnasional yang mengemukakan penerapan syariah Islam secara total (kaffah). Mereka menolak ide dakwah secara bertahap (tadarruj) dan menganggapnya tidak sesuai dengan ajaran Islam. Selain tidak benar, pemahaman seperti ini juga menunjukkan ketidakkonsistenan mereka terhadap pemahaman Islam mereka sendiri.

Demikian dikatakan Wakil Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur KH Marzuqi Mustamar saat diwawancarai At Tijani Indonesia di Malang, Selasa (11/ 2) kemarin.

KH Marzuqi Mustamar: Selama Ini Mereka Hanya Berkoar-koar (Sumber Gambar : Nu Online)
KH Marzuqi Mustamar: Selama Ini Mereka Hanya Berkoar-koar (Sumber Gambar : Nu Online)

KH Marzuqi Mustamar: Selama Ini Mereka Hanya Berkoar-koar

“Kalau kita lihat, apakah mereka yang mengusung Islam kaffah tersebut sudah melaksanakannya. Kan tidak? Selama ini mereka kan hanya koar-koar saja tidak ada tindakan yang nyata,” katanya.

At Tijani Indonesia

“Sedangkan dakwah kita kan Konsisten, jika dakwah secara bertahap boleh, ya kita sudah melaksanakan. Seperti, NU punya banyak Madrasah, TK dan lain sebagainya, yang tiap tahun meluluskan para siswa,” tambahnya lagi.

Begitu juga dengan ide tadarruj, Kiai Marzuqi menilai bahwa mereka sudah menunjukkan ketidak konsistenan antara ideologi dan tindakannya sendiri.

At Tijani Indonesia

“Mereka dalam menyebarkan pahamnya di Indonesia mempunyai tahapan-tahapan. Bukankah itu juga proses dakwah. Mengapa ini dilakukan mereka, sedang kita mereka salahkan,” kata Pengasuh Pesantren Sabilurrosyad itu.

Nahdlatul Ulama (NU) berpandangan bahwa penerapan Islam secara bertahap. Dakwah harus melalui proses supaya mudah diterima masyarakat. Yang mana proses itu sampai sekarang belum selesai. NU sampai sekarang terus berupaya bagaimana nilai-nilai dan semangat keislaman semakin dihayati masyarakat.

Hal ini senada dengan apa yang disampaikan Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Malang KH Ishroqun Najah. Dalam kesempatan berbeda, ia mengatakan bahwa dakwah dalam kehidupan Masyarakat Indonesia sampai saat ini dinilai masih belum selesai. Sehingga harus selalu diupayakan.

“Sejak dahulu sampai sekarang dakwah Islam di Indonesia belumlah tuntas. Ini terbukti dari pengalaman kami dan para pengurus yang mengisi acara konsultasi di media radio. Dalam bidang amaliah ibadah misalnya, masih banyak masyarakat yang belum mengerti tentang satu ibadah,” kata Gus Ish, dalam sambutan penutupan acara Workshop Aswaja di Pesantren Al-Hikam Malang, tanggal 9 Pebruari kemarin.

“Ini menjadi PR kami untuk mendidik masyarakat, untuk mempercepat penyelesaian masalah ini. Saya harap alumni Workshop ini menjadi tenaga-tenaga baru yang handal untuk berdakwah di tengah-tengah masyarakat,” tambahnya. (Ahmad Nur Kholis/Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

At Tijani Indonesia AlaSantri, Aswaja, News At Tijani Indonesia

Related Posts

Posting Komentar