Anggia mengingatkan bahwa saat ini Fatayat sudah memasuki umur yang sudah agak tua, sehingga perempuan muda NU harus banyak berkarya baik dalam penguatan ekonomi, life skill, maupun pedidikan yang sudah tersebar di seluruh Indonesia.
Sementara Rais Syuriyah PWNU Sumbar, Buya H Zainal mengatakan, di Minangkabau perempuan sangat dijunjung tinggi dan berperan penting dalam membina keluarga dan pembinaan umat. Anak perempuan atau anak gadis di Minangkabau pada dasarnya mempunyai karakter yang baik, dari kecil anak perempuan sudah diajarkan mengaji, memasak dan berhitung. Ketika sudah dewasa karakter itulah yang mampu mewujudkan kemandirian perempuan muda Minang untuk bisa mandiri.?
Mensinergikan Karakter Gadis Minang dengan Peran Fatayat NU (Sumber Gambar : Nu Online) |
Mensinergikan Karakter Gadis Minang dengan Peran Fatayat NU
"Inilah menurut saya yang harus ditarget oleh Fatayat menuju kemandirian perempuan muda Minang apalagi saat ini kita menghadapi era global di depan mata yaitu Masyarakat Ekonomi Asean" tuturnya.?
At Tijani Indonesia
Disisi lain, H Amrizal mewakili Kakanwil Kemenag Sumbar mengatakan, agar Fatayat lebih kreatif dalam menyongsong berbagai tantangan serta lebih menonjolkan kearifan lokal karena geliat organisasi NU di Jawa tentu sangat berbeda dengan yang ada di Minang. Ia pun meminta Fatayat lebih banyak menguatkan kultur dan budaya lokal."Kami juga minta Fatayat mampu menghasilkan bundo kandung minang yang akan menjadi pemimpin masa depan. Ketua PW Fatayat NU Sumbar yang baru dilantik Betri Murdiana dapat bekerja dan membuat program yang produktif yang berguna bagi pengembangan diri, ekonomi dan kesejahteraan keluarga kader Fatayat di Sumbar," pinta Amrizal.
Mantan ketua PMII Cabang Padang Pariaman ini berharap Fatayat NU di Sumbar bisa bangkit lebih baik lagi dan menjadi wadah pembinaan generasi muda perempuan minang dimasa yang akan datang.(Afriendi/Zunus)
Dari Nu Online: nu.or.id
Posting Komentar
Posting Komentar