Salah seorang santri Al-Anwar Jarir Kholil mengaku senang dengan diadakannya acara silaturahim alim ulama tersebut di pondok dimana ia belajar. “Saya bisa bertemu dan salaman dengan kiai-kiai yang biasanya tampil di televisi,” jelas santri asal Pamekasan Madura itu.
Kegembiraan Santri Al-Anwar Sarang Bertemu Para Ulama Khos (Sumber Gambar : Nu Online) |
Kegembiraan Santri Al-Anwar Sarang Bertemu Para Ulama Khos
Dengan hadirnya para kiai sepuh, ia berharap mendapatkan berkah dengan ikut bersalaman dengan kiai-kiai tersebut. “Biar dapat barokahnya kiai-kiai,” bebernya.?Senada dengan Jarir, santri Al-Anwar lainnya Muhammad Ishak berharap, dengan diadakannya acara silaturahim alim ulama tersebut, hubungan NU dan NKRI akan semakin kokoh lagi. “Lebih mementingkan persatuan NKRI,” katanya.
? Santri yang mulai belajar di Al-Anwar sejak delapan bulan yang lalu ini menilai, acara silaturahim tersebut sangat lah bagus karena bisa mempertemukan para kiai sepuh untuk membahas permasalahan yang menimpa bangsa Indonesia.
At Tijani Indonesia
“Itu (silaturahim) juga menambah citra baik pondok pesantren,” pungkasnya.?At Tijani Indonesia
Acara silaturahim tersebut melahirkan Risalah Sarang yang terdiri dari lima poin. Risalah tersebut menyoroti berbagai permasalahan yang sedang dihadapi bangsa ini. Terutama, masalah toleransi dan demokrasi di Indonesia.?Selain itu, lemahnya penegakan hukum, perkembangan dunia informasi internet dan media-media sosial, pendidikan, sumber daya manusia, meningkatnya kekerasan dan kemerosotan moral secara umum dan lain sebagainya. Dari kelima poin tersebut, Risalah Sarang ingin menegaskan bahwa NU dan NKRI tidak bisa dipisahkan. (Muchlishon Rochmat/Fathoni)
Dari Nu Online: nu.or.id
At Tijani Indonesia Kyai, Nasional At Tijani Indonesia
Posting Komentar
Posting Komentar