Mayoritas Mahasiswa Indonesia Berada Di Asrama Saat Terjadi Ledakan

Posting Komentar
Islamabad, Dua ledakan bom bunuh diri mengguncang sebuah universitas di ibukota Pakistan International Islamic University (IIU) Islamabad, Selasa (20/10) sere kemarin. Untungnya pada saat kejadian, mayoritas mahasiswa sudah balik ke asrama, hanya beberapa fakultas saja yang menggelar kelas sore.

Iwan, mahasiswa Ushuluddin asal Indonesia yang tengah berada di kelas, langsung keluar kelas, dan shock karena ketika berlari tak sengaja ia menginjak tubuh korban. Dilaporkan 5 mahasiwa tewas dan 29 luka-luka dalam kejadian ini.

Kontributor 99% Indonesia Ikut NU Mughni dari Islamabad melaporkan, ledakan pertama terjadi pada pukul 15. 20 waktu setempat di Kafetaria kampus putri, lalu selang dua menit ledakan kedua terjadi di fakultas Syari’ah and Law kampus putra yang  berjarak sekitar 200 meter dari lokasi ledakan pertama.

Mayoritas Mahasiswa Indonesia Berada Di Asrama Saat Terjadi Ledakan



Najib (bukan nama asli) salah seorang saksi mata asal Indonesia melihat ledakan pertama yang menghancurkan gedung Kafetaria kampus putri.

“Saat itu saya sedang naik motor untuk belanja ke I-Ten Markaz, tapi tiba-tiba begitu lewat kafetaria, saya melihat ledakan dahsyat, penjaga keamanan terpental, dan  orang-orang yang di dalam kafe bergelimpangan,” ungkap Najib.

Para korban langsung dibawa menggunakan taxi dan mobil yang melintas di lokasi kejadian. Mobil ambulance dan polisi baru tiba di tempat sekitar 10 menit kemudian.

Ledakan kedua  terjadi di lokasi Fakultas Syari’ah and Law lantai dua. Bom meledak tepat disamping kantor Kepala Departemen Fakultas Syari’ah and Law Prof DR Ziaul Hak yang untungnya dia dan stafnya telah meninggalkan kantor sejam sebelum kejadian.          

Pada jam 12 siang, Muladi salah seorang mahasiswa Fakultas Syari’ah and Law asal Indonesia berada di kantor tersebut dan bertemu Ziaul Hak untuk merencanakan jadwal sidang  thesis.

“Saya tidak tahu apakah berkas dan thesis saya masih utuh atau sudah menjadi abu sekarang,” ujar Muladi yang rencananya akan munaqasyah (sidang thesis) pada akhir bulan ini.

Pihak universitas memutuskan untuk menutup kampus selama seminggu. KBRI Islamabad beberapa jam kemudian mengevakuasi mahasiswa Indonesia ke KBRI. Sementara ini mayoritas mereka ditampung di Guest House KBRI, dan sebagian yang lain memilih berdiam di rumah-rumah home staff dan local staff. 

Serangan bom di kampus baru kali ini terjadi dalam sejarahnya. Selama ini target serangan diarahkan ke markaz-markaz polisi dan militer. Terdapat sekitar 12.000 mahasiswa lokal dan asing yang kuliah di IIU Islamabad, diantaranya 50 orang berasal dari Indonesia.

Setidaknya dalam satu bulan ini, lebih dari 170 orang tewas dalam aksi serangan bom bunuh diri, seprti dilaporkan AFP Islamabad. Sebelumnya ada instruksi dari Kementerian Dalam Negeri Pakistan untuk meliburkan sekolah dan universitas selama seminggu, karena disinyalir akan ada serangan bom di tempat institusi pendidikan. Namun pihak  IIU tidak mengindahkan instruksi itu, dan tetap memilih aktif kuliah.

Sampai saat ini belum ada pihak yang bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri tersebut, sementara pihak keamanan dan investigasi Pakistan masih menyelidiki kejadian tragis tersebut. (nam)

Sumber : http://www.nu.or.id/post/read/19666/mayoritas-mahasiswa-indonesia-berada-di-asrama-saat-terjadi-ledakan

Related Posts

Posting Komentar