Kiai Chalwani: Pancasila Upaya Laksanakan Syariat Islam di Indonesia

Posting Komentar
Purworejo, At Tijani Indonesia?

Dasar negara Pancasila merupakan upaya final untuk melaksanakan syariat Islam di Indonesia. Dengan demikian, sudah tidak ada lagi pertentangan antara Pancasila dan syariat Islam.

Hal itu ditegaskan Rais Syuriah PWNU Jawa Tengah KH Achmad Chalwani saat ditemui di kediamannya Berjan, Gebang, Purworejo, baru-baru ini. Dikatakannya, perdebatan tentang Pancasila dan syariat Islam telah selesai saat para pendiri negara duduk bersama merumuskan dasar negara.

Kiai Chalwani: Pancasila Upaya Laksanakan Syariat Islam di Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai Chalwani: Pancasila Upaya Laksanakan Syariat Islam di Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai Chalwani: Pancasila Upaya Laksanakan Syariat Islam di Indonesia

"Pendiri bangsa ini yang di dalamnya juga ada beberapa tokoh Islam sudah sepakat dan berjanji bersama bikin Pancasila sebagai dasar negara. Untuk itu generasi penerus wajib turut serta mempertahankan ideologi Pancasila sebagai dasar negara," katanya.

Pengasuh Pondok Pesantren An-Nawawi ini menambahkan, sebagai warga NU harus berpegangan pada hasil Musyawarah Nasional (Munas) NU di Situbondo yang sudah memutuskan Pancasila final. Dasarnya adalah ayat Al-Qur’an yang artinya orang Islam itu gerakannya harus sesuai janjinya.

"Tokoh-tokoh kita telah berjanji dan meyepakati bersama dasar negara Pancasila. Salah satu tujuannya adalah untuk menjaga kebersamaan dan kerukunan antara umat Islam dengan non-Muslim di Indonesia," katanya.

Kiai Chalwani menambahkan agar umat melihat realita kehidupan beragama dan bernegara ketika masa Nabi Muhammad SAW. Saat Nabi Muhammad bikin negara Madinah dasar negara yang digunakan adalah Sulhul Hudaibiyah atau Perjanjian Hudaibiyah. Dalam perjanjian tersebut, Nabi bersama orang-orang kafir membuat klausul-klausul yang kemudian dipedomani bersama oleh seluruh rakyat Madinah.

At Tijani Indonesia

"Sama dengan Pancasila yang dulu di rumuskan oleh tokoh-tokoh bangsa. Tidak hanya muslim. Akhirnya menyepakati bersama sebuah rumusan Pancasila sebagai dasar negara," tambahnya.

Menyikapi kondisi saat ini, Kiai Chalwani juga meminta agar generasi muda senantiasa tidak melupakan sejarah. Apa yang baik dari sosok Soekarno maupun Soeharto diambil untuk dijadikan sebagai pelajaran. Jangan justru membenturkan antara keduanya.

"Pasca-Reformasi ini umat seringkali dibentur-benturkan untuk kepentingan sesaat. Ini harus dihindari agar cita-cita bangsa dapat segera tercapai," katanya. (Lukman Khakim, Ahmad Naufa/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

At Tijani Indonesia

At Tijani Indonesia Habib At Tijani Indonesia

Related Posts

Posting Komentar