Tragedi Rohingnya Jangan Disikapi Dengan Kebohongan

Posting Komentar
Bandar Lampung, At Tijani Indonesia?



Tragedi kemanusiaan menimpa umat Muslim Rohingya, di Arakan, Rakhine, Myanmar adalah kebutaan kemanusiaan patut dikecam, tapi jangan sampai publik (umat Islam Indonesia) terjebak upaya kelompok berkepentingan yang sengaja memanfaatkan peristiwa tersebut.

Tragedi Rohingnya Jangan Disikapi Dengan Kebohongan (Sumber Gambar : Nu Online)
Tragedi Rohingnya Jangan Disikapi Dengan Kebohongan (Sumber Gambar : Nu Online)

Tragedi Rohingnya Jangan Disikapi Dengan Kebohongan

? ? ?

Terjebak dimaksud menurut Asisten Informasi dan Komunikasi Satkornas Banser Gatot Arifianto, di Bandar Lampung, Senin (4/9) ialah memviralkan informasi tidak benar atas tragedi tersebut melalui media sosial hingga pesan berantai.

Ia menuturkan, ada beberapa gambar tidak berhubungan dengan tragedi Rohingya diberi narasi yang berpotensi membangun kebencian. Jamphel Yeshi, aktivis Tibet yang berlari membakar diri dikerumunan massa menentang kunjungan Presiden China Hu Jintao ke India pada 2012 diberi narasi pembantaian etnis Rohingya oleh kelompok beragama lain.

At Tijani Indonesia

Foto korban kebakaran di Kongo pada 2010 juga diberi narasi sebagai etnis Rohingnya yang menjadi korban pembantaian di Myanmar. Termasuk foto seorang anak dengan leher bertali putih diberi makanan di piring seperti hewan peliharaan oleh ibunya di Filipina pada 2015.

Gatot mengingatkan Al-Hujuraat ayat 6 untuk terus dipegang. Termasuk peristiwa perang Khandaq ketika Sayyidina Ali memilih meninggalkan dedengkot musyrikin Quraisy Amr bin Abd Wad al-Amiri yang meludahi wajah menantu Nabi Muhammad tersebut sesaat setelah dilumpuhkan.

"Tidak ada kejernihan dalam kemarahan seperti dicontohkan Sayyidina Ali. Setiap Muslim pasti sakit atas tragedi Rohingya. Tapi tepatkah rasa sakit itu dilawan, dilampiaskan dengan menyebar kebohongan tidak sejalan dengan perintah Allah? Tidakkah itu justru menunjukkan tragedi baru, memiliki agama tanpa iman?" kata dia lagi.

Perihal dugaan kelompok berkepentingan, ia menyatakan ada bagian kelompok-kelompok yang dibekukan pemerintah dengan bangga menyebarkan konten hoax mengenai Rohingya dengan narasi didramatisir.

"Bekerja, berdoa atau menggalang dana bagi saudara di Rohingnya lebih baik daripada menyebar hoaks," demikian Gatot Arifianto. (Syuhud Tsaqafi/Abdullah Alawi)

At Tijani Indonesia

Dari Nu Online: nu.or.id

At Tijani Indonesia Hadits At Tijani Indonesia

Related Posts

Posting Komentar