Gelar Muskercab, PCNU Jombang Sikapi Radikalisme Global

Posting Komentar
Jombang, At Tijani Indonesia

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jombang, Jawa Timur gelar Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) yang terakhir di auditorium Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu), Pterongan, Jombang. Ahad (8/5/2016).

Gelar Muskercab, PCNU Jombang Sikapi Radikalisme Global (Sumber Gambar : Nu Online)
Gelar Muskercab, PCNU Jombang Sikapi Radikalisme Global (Sumber Gambar : Nu Online)

Gelar Muskercab, PCNU Jombang Sikapi Radikalisme Global

Dalam Muskercab ini, segenap pengurus cabang akan melihat serta mengevaluasi sejumlah program yang telah dilaksanakan, juga yang akan dilaksanakan selama satu tahun ke depan (2017).

Untuk program yang akan dilaksanakan, di samping bersifat merampungkan program kerja yang telah ditentukan sebelumnya, PCNU setempat juga berupaya membaca situasi dan kondisi yang menurutnya penting untuk disikapi melalui perumusan program-program kembali.

Misalnya, paham Islam garis keras yang kian hari semakin massif di sejumlah daerah. Menurut KH Isrofil Amar, Ketua PCNU Jombang, belakangan ini sudah terdapat simbol-simbol dari paham tersebut, baik dari penyebaran video di internet ataupun gambar-gambar yang memicu terhadap kelompok terkait.

"PCNU Jombang sudah beberapa kali mendapat video-video yang berbau paham Islam radikal," katanya saat menyampaikan sambutannya di hadapan tamu undangan dan peserta Muskercab.

At Tijani Indonesia

Hal ini, tentu menjadi ancaman serius bagi bangsa Indonesia, terutama warga nahdliyin di Tanah Air. Sebab paham tersebut mengancam ketentraman tatanan kebangsaan dan kebhinekaan. Untuk itu, Kiai Isrofil mengimbau kepada masyarakat NU untuk merapatkan barisan menyikapi kondisi demikian.

"Nahdlatul ulama akan merapatkan barisan rerkait isu-isu yang pada akhirnya seperti partai komunis, karena NU tetap akan setia pada NKRI dan Pancasila," terangnya. .

Ia menambahkan, upaya untuk menghalau gerakan tersebut, NU akan berkoordinasi dengan pihak pemerintah. Kerjasama tersebut dipandang sangat efektif daripada melakukan gerakan secara mandiri. "Nahdlatul Ulama tidak berdiri sendiri namun harus juga dengan pemerintah," imbuhnya.

"Mudah-mudahan pada Musker ini dapat memberikan pencerahan-pencerahan..Sekali NU kita tetap NU, kita terus akan melanjutkan perjuangan ulama, terutama para pendiri Nahdlatul Ulama," lanjutnya. (Syamsul Arifin/Fathoni) .

At Tijani Indonesia

Dari Nu Online: nu.or.id

At Tijani Indonesia Berita At Tijani Indonesia

Related Posts

Posting Komentar