Menurut Ketua Pelaksana Novia Nengsih, Kopri (Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri) butuh arah gerakan dan panduan yang jelas untuk mengawal gerakan perempuan. SKKN diselenggarakan untuk menstimulus calon-calon pengurus baru Pengurus Besar Kopri.
Lewat SKKN, PB Kopri Berharap Gerak Kepengurusan Kian Terarah (Sumber Gambar : Nu Online) |
Lewat SKKN, PB Kopri Berharap Gerak Kepengurusan Kian Terarah
"SKKN ini merupakan salah salah satu gerakan basis untuk membangun arah gerakan," ucap perempuan yang akrab disapa Nengsih ini, Senin (14/8/2017).Dalam kesempatan yang sama, Ketua Kopri PB PMII Septi Rahmawati berharap kepengurusannya yang baru dapat menyamakan misi dan mimpi bersama sehingga dapat membangun Kopri PB PMII yang lebih baik lagi dalam dua tahun ke depan.
At Tijani Indonesia
"Para calon ini hadir dari berbagai wilayah di Indonesia. Serta disatukan dengan kecintaan terhadap PMII. Untuk itu, diperlukan kaderisasi selanjutnya," ucapnya.Selain itu, diperlu melakukan evaluasi dari calon pengurus sebelumnya. Begitu juga melakukan program-program strategis ke depannya.
At Tijani Indonesia
"Waktu dua tahun ke depan itu, tergantung kita hari ini. Siap mengabdi dan mengkader kader kopri selanjutnya," terangnya."Proses SKKN ini merupakan bagian dari proses yang mencerminkan kepengurusan kedepan. Mari habiskan waktu dua tahun produktif," imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, dirinya pun menyinggung tentang peran Kopri di kampus dan masyarakat. Kopri harus terlibat dalam ranah kampus. Sehingga diperlukan program yang nyata untuk rekrutmen kader Kopri.
"Mari kita amakan mimpi untuk menjadi kerja kolektif. Kita isi masa kepengurusan dengan kegiatan produktif," pungkasnya.
Dalam kegiatan tersebut akan diisi dengan para perempuan yang sempat menjadi ketua Kopri pada tahun sebelumnya. Seperti Sekjen Dewan Pengurus Pusat (DPP) Perempuan Bangsa dan Wakil Ketua PP LKKNU Luluk Nur Hamidah, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia Ai Maryati, Ketua Kopri periode 2014-2016 Ai Rahmayanti, Komnas Perempuan sebagai Ketua Sub Komisi Divisi Pendidikan periode 2015–2019 Masruchah dan Ketua Umum PP Fatayat NU periode 2000-2005 Maria Ulfah Ansor. (Nita Nurdiani Putri/Mahbib)
Dari Nu Online: nu.or.id
At Tijani Indonesia News, Bahtsul Masail, Syariah At Tijani Indonesia
Posting Komentar
Posting Komentar