Namanya Nafisah Almais Aidiniyah. Usianya 13 tahun, tapi hadir di Kongres ibu-ibu Muslimat. Ia bukan mengikuti kongres memang, melainkan melantunkan surah An-Nisa ayat 125 di penutupan kongres di Aula Serba Guna Asrama Haji Embarkasi, Jakarta pada Sabtu (26/11).?
Habis Lantunkan Al-Qur’an, Kening Ais Dicium Khofifah (Sumber Gambar : Nu Online) |
Habis Lantunkan Al-Qur’an, Kening Ais Dicium Khofifah
Ia melantunkan Al-Qur’an di hadapan Wakil Presiden RI H. Jusuf Kalla, Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin, anggota Dewan Pertimbangan Presiden KH Hasyim Muzadi, Ketua Umum Muslimat NU Hj Khofifah Indar Parawansa dan ribuan pengurus Muslimat NU. ? ?Selepas, melantunkan Al-Qur’an, ia melanjutkannya dengan mendendangkan Shalawat Nabi. Dendangannya diikuti seluruh penghuni aula.?
Ketika penutupan usai, ketika sesi foto-foto, Ais turut berfoto dengan Khofifah Indar Parawansa. Mensos RI tersebut menyempatkan diri anak siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta kelas VII. Tak hanya Khofifah, ibu-ibu yang lain menghampirinya, memeluknya, kemudian meminta berpotret dengan Ais.
At Tijani Indonesia
Seorang ibu mengungkapkan keinginannya memiliki putri sebagaimana Ais, bisa melantunkan Al-Qur’an dengan baik dan fasih.?Nafis adalah anak sulung dari empat bersaudara. Semuanya perempuan. Ia adalah putri dari pasangan Abi Juhar seorang PNS Kanwil Kemenag Bali dan Umi Nur Hamidah, kepala sekolah TK. Keluarga mereka berlatar belakang Nahdliyin.?
Nafis bercerita, ia belajar mengaji sejak usia tiga tahun oleh ayahnya. Kemudian memperdalam ilmu bacaannya di pesantren Baitul Qurro, milik qoriah internasional, Hj. Maria Ulfa.?
At Tijani Indonesia
Karena suaranya yang merdu dan fasih, ia kerap diundang dalam berbagai kegiatan. Ia pernah tampil di depan Menteri Agama H. Lukman Hakim Saifuddin di Bali tahun 2015. Bahkan ia pernah tampil di sebuah acara yang dihadiri menteri iagama empat negara yaitu Brunei Darussalam, Filipina, Malaysia dan Indonesia. Hari ini ia tanpil di depan Wakil Presiden RI.?“Nafis merasa deg-degan saat tampil,” katanya sambil tertunduk malu.?
Dalam bidang baca Al-Qur’an, prestasinya sampai di tingkat nasional. Debutnya ? ketika di Bengkulu 2010, ia tidak mendapat prestasi apa-apa. Namun ia bisa membuktikannya menjadi yang terbaik di MTQ Batam 2014 sebagai juara pertama.?
Di bidang seni suara, ia juga berprestasi dalam menyenandungkan kasidah. Ia ? menjadi juara pertama sebagai vokalis pada kejuaraan tingkat nasional yang diselenggarakan Lembaga Seni Qasidah Indonesia (Lasqi) di Kendari, Sulawesi Tenggara. Prestasinya menurun menjadi juara harapan dua pada Musabaqoh Hifzdil Qur’an di Mataram, Nusa Tenggara Barat tahun 2016.
Prestasi itu tidak membuatnya berbangga diri, tapi tetap rendah hati. Meskipun sudah level nasional, ia tidak memilih undangan mengaji. (Nelly Korabe/Abdullah Alawi)
Dari Nu Online: nu.or.id
At Tijani Indonesia Syariah, Cerita, Halaqoh At Tijani Indonesia
Posting Komentar
Posting Komentar