Prof Kacung: Muslim Indonesia Jangan Kehilangan Ciri Khas

Posting Komentar
Yogyakarta, At Tijani Indonesia. Ketua PBNU Prof Dr Kacung Marijan mengatakan, sebenarnya kita ini orang Indonesia yang beragama Islam, atau orang Islam yang ada di Indonesia?

Prof Kacung: Muslim Indonesia Jangan Kehilangan Ciri Khas (Sumber Gambar : Nu Online)
Prof Kacung: Muslim Indonesia Jangan Kehilangan Ciri Khas (Sumber Gambar : Nu Online)

Prof Kacung: Muslim Indonesia Jangan Kehilangan Ciri Khas

Pertanyaan tersebut dilontarkannya ketika mengisi seminar Nasional dengan tema “Sunan Kalijaga, Jati Diri, dan Fondasi Kebudayaan Bangsa” yang diadakan oleh UIN Sunan Kalijaga, Kamis (10/10), di Convention Hall UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Jl. Laksda Adi Sucipto.

Guru Besar Universita Air Langga (UNAIR) Surabaya itu lalu menjelaskan perbedaan kedua istilah yang mirip namun memiliki perbedaan makna yang jauh tersebut. “Jika yang pertama, orang Indonesia yang beragama Islam adalah basis kulturalnya Indonesia, mulai dari simbolik, sosial, maupun artefak,” ujarnya.

At Tijani Indonesia

Menurutnya, sekarang ini orang Indonesia mulai kehilangan simbol khasnya. Orang yang mengenakan batik, songkok hitam, dianggap seolah-olah bukan Islam. Dia mencontohkan bagaimana orang Indonesia sepulang ibadah haji merasa perlu mengganti songkok hitamnya dengan peci putih untuk menunjukkan status haji.

Hal tersebut disayangkan Prof Kacung Marijan, karena Sunan Kalijaga yang merupakan Bapak Pondasi Kebudayaan Islam-Indonesia dalam menyebarkan Islam justru mengunakan metode akulturasi Islam dengan budaya lokal, misalnya dengan wayang, dan terbukti metode tersebut diterima masyarakat.

At Tijani Indonesia

“Tidak apa-apa menggunakan simbol Indonesia dalam beribadah,” tandasnya.

Selain Kacung, hadir pula dalam seminar tersebut Prof Dr Mursono, Dr Maharsi, dan Dr Muhammad Damani. (Dwi Khoirotun Nisa’/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

At Tijani Indonesia AlaNu, Kyai At Tijani Indonesia

Related Posts

Posting Komentar