"Saya masuk daerah ini tahun 2010, dengan modal Rp100 ribu saya membuka rumah makan kecil-kecilan pakai tenda dan tidur juga di gerobak. Setiap usaha pasti ada kendalanya, ada untung dan ruginya, yang penting kita harus sabar, telaten, dan pasti harus terus berusaha, sabar, jangan cepat putus asa," ujar perempuan asal Desa Sapan, Kecamatan Bojong Soang Kabupaten Bandung, di Blambangan Umpu, Ahad (24/1).
Ansor Way Kanan: Tiada Perubahan Tanpa Gerak dan Niat (Sumber Gambar : Nu Online) |
Ansor Way Kanan: Tiada Perubahan Tanpa Gerak dan Niat
Lima tahun di Kabupaten Way Kanan, usaha dilakukan Dede berkembang pesat dan saat ini rumah makannya tidak lagi beratap terpal. Dede telah membangun rumah makan bertembok kokoh, lantai satu, berjarak sekitar 200 meter dari komplek Pemerintah Kabupaten Way Kanan.At Tijani Indonesia
"Awal membuat crispy tidak langsung jadi, hampir habis lima belas ekor ayam baru bisa jadi, berusaha jangan takut gagal, kesalahannya di mana diamati lalu diperbaiki," kata dia lagi.PC GP Ansor Way Kanan berkomitmen mendorong kemandirian kader, salah satu di antaranya dengan mengajak kader berlatih membuat ayam crispy.
At Tijani Indonesia
"Hari ini saya mendapatkan ilmu baru, yang tadinya tidak tahu sekarang menjadi tahu, ya paling tidak tahu cara membuatnya. Cara-cara membuatnya sudah mengerti. Keterampilan ini bisa jadi untuk menjadi peluang usaha," ujar Doni Winarto, alumni Diklatsar Banser X Way Kanan.Fauzi, anggota Banser lain yang mengikuti pelatihan mengaku bergabung dengan Gerakan Pemuda Ansor tidak ada ruginya. "Selain bertambah sabahat, hari ini saya juga mendapat keterampilan baru membuat ayam crispy, resepnya apa saja hingga bagaimana cara menggorengnya saya menjadi mengerti. Insya Allah saya siap berwirausaha," katanya.
Kepada kader yang mengikuti pelatihan tersebut, Ketua PC GP Ansor Way Kanan Gatot Arifianto meminta untuk menjadi manusia tangguh dan kebal dalam menghadapi kenyataan hidup, jangan bersungut dan bebal.
Kegiatan pelatihan-pelatihan kemandirian kader menurut dia lagi, hanya dorongan, maju atau tidaknya tergantung kader. "Tidak akan pernah mampu lurah hingga presiden membuat perubahan dengan fasilitas apapun jika masyarakatnya tidak berniat berubah. Jika yang difasilitasi tidak memliki niat untuk menjadi maju, tidak ingin berubah menjadi baik tentu hanya akan sia-sia, tidak ada perubahan tanpa pergerakan, tanpa niat berubah baik. Sembilan puluh persen keberhasilan perubahan ada pada diri pihak yang mau berubah atau pihak yang didorong, bukan pada pihak yang mau mengubah atau mendorong," ujarnya.
Gatot berharap, keterampilan dan apa disampaikan Dede bisa menginspirasi kader serta membantu mengurangi angka pengangguran dengan adanya keberanian berwirausaha pada pemuda Nahdlatul Ulama yang dipimpinnya. (Disisi Saidi Fatah/Mahbib)
Dari Nu Online: nu.or.id
At Tijani Indonesia Ulama, Kyai At Tijani Indonesia
Posting Komentar
Posting Komentar