Makesta IPNU-IPPNU di MA Gandrirojo Masukkan Materi Islam Nusantara

Posting Komentar
At Tijani Indonesia, Rembang. Ratusan pelajar NU yang tergabung dalam IPNU-IPPNU Komisariat Madrasah Aliyah (MA) Yayasan Sosial Pendidikan Islamiyah Syafiiyah (YSPIS) desa Gandrirojo Kecamatan Sedan Kabupaten Rembang Jawa Tengah mengikuti Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) di aula sekolah setempat, Senin hingga Kamis (6-9 Juli 2015).

Madrasah yang didirikan dibawah naungan Badan Pelaksana Pendidikan Maarif NU (BPPM-NU) ini menyelenggarakan kegiatan Makesta dalam rangkaian acara Orientasi Studi dan Pengenalan Madrasah (Ospem) yang diikuti 205 peserta didik baru tahun pelajaran 2015-2016.

Makesta IPNU-IPPNU di MA Gandrirojo Masukkan Materi Islam Nusantara (Sumber Gambar : Nu Online)
Makesta IPNU-IPPNU di MA Gandrirojo Masukkan Materi Islam Nusantara (Sumber Gambar : Nu Online)

Makesta IPNU-IPPNU di MA Gandrirojo Masukkan Materi Islam Nusantara

Muhtar Nur Halim selaku Kepala Madrasah menuturkan, kegiatan ini sebagai wujud kaderisasi yang juga tidak meninggalkan proses pembentukan sikap akhlakul karimah. "Karena bagaimanapun Makesta ini merupakan rangkaian acara orientasi madrasah, kita juga harus menyiapkan kader-kader muda NU ini untuk tetap menjaga sikap akhlakul karimah", jelas Muhtar yang juga sebagai Ketua MWCNU Sedan itu.

At Tijani Indonesia

Dalam acara ini, panitia menyiapkan materi seputar ke-NU-an dan orientasi madrasah, diantaranya, Aswaja, tradisi ke-NU-an dan Islam Nusantara, kajian historis IPNU-IPPNU, serta sistem administrasi IPNU-IPPNU. Sedangkan materi untuk orientasi madrasah yaitu, program kegiatan kesiswaan, visi misi dan grand design madrasah, serta sistem pembelajaran di madrasah setempat.

At Tijani Indonesia

Nashihun Amin selaku Pembina Komisariat MA YSPIS menuturkan, pihaknya telah menyiapkan materi-materi seputar ke-NU-an dan orientasi madrasah. "Ini sebagai bekal awal pengaderan NU yang kita selipkan dalam kegiatan orientasi madrasah, karena memang dalam madrasah kami menerapkan sistem ke-NU-an dalam proses pendidikan,” jelas Amin.

Lebih lanjut, Amin menuturkan, apalagi dengan pentingnya kajian Islam Nusantara ini, sehingga apapun itu kita harus tetap membekali siswa dengan wajah Islam yang toleran, moderat dan juga berkebudayaan.

Acara yang dibuka pada Senin (6/7) malam itu juga turut dihadiri KH Sahlan M Nur selaku Ketua Yayasan BPPM-NU yang juga menjabat sebagai Ketua Mustasyar PCNU Rembang. (Ainun Najib/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

At Tijani Indonesia Nahdlatul, Syariah At Tijani Indonesia

Related Posts

Posting Komentar