Tokoh Agama Refresh Komitmen Penanggulanan Hiv/aids

Posting Komentar
Jakarta, Para tokoh agama telah lama dilibatkan dalam upaya mencegah dan menanggulangi penularan HIV/AIDS. Kali ini, mereka kembali bertemu dalam upaya merefresh kembali komitmen yang telah digalang bersama tersebut pada 18-19 Mei di Jakarta.

Sebelumnya pada tahun 2007, para tokoh agama yang tergabung dalam Interna, sebuah organisasi antar agama yang berkomitmen dalam penanganan HIV/AIDS telah bertemu dan menyepakati tujuh komitmen dalam penanggulangan penyakit menular ini.

Beberapa lembaga keagamaan yang terlibat dalam organisasi tersebut adalah NU, Muhammadiyah, PGI (Protestan), KWI (Katolik), Parisada Hindu, Matakim (Konghuchu), dan KASI (Konferensi Agung Sangha Indonesia (Budha)

Tokoh Agama Refresh Komitmen Penanggulanan Hiv/aids

Beberapa komitmen yang telah digalang tokoh agama terkait HIV/AIDS diantaranya adalah melindungi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA), mengaktifkan Pokja di tingkat organisasi agama masing-masing, menduKung anak yatim karena ODHA, dan lainnya.

“Kemarin itu mereka mengevaluasi tujuh seruan aksi, apa yang sudah dilaksanakan dan apa yang belum, serta meresfers komitmen kembali bareng-bareng menangulangi HIV/AIDS,” kata Sekjen Interna Anggia Ermarini, Sabtu (21/5).

Ia menegaskan, para tokoh agama tidak ada masalah dalam upaya membantu penanggulangan penyakit ini karena bagi mereka, agama hadir di dunia untuk kemaslahatan manusia dan alam semesta. Karena itu, kalau ada penyakit, harus diatasi secara bersama-sama.

Dalam pertemuan tersebut, mereka juga mengeluarkan rekomendasi baru seperti menghidupkan komunitas agama untuk HIV/AIDS di Kalimantan (Pontianak), Papua (Jayapura dan Wamena), Jakarta dan Surabaya, merumuskan dasar kebersamaan dari sudut pandang teologis untuk kemaslahatan bersama, memetakan potensi komunitas masing-masing untuk menentukan pendekatan yang tepat, melibatkan tokoh agama di tingkat akar rumput dan memandatkan semua kelompok agama dalam seruan aksi 2007.

Pertemuan tersebut juga dihadiri Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Propinsi dan dinas kesehatan, sehingga terdapat langkah dan aksi nyata yang dilakukan. Diantara gerakan yang dilakukan adalah malam renungan, pelatihan tokoh agama sampai dengan pembuatan kurikulum sekolah tentang HIV/AIDS di Papua, yang tingkat prevalensinya sangat tinggi.

Penulis: Mukafi Niam

Related Posts

Posting Komentar