Minat Warga Dengarkan Pengajian Radio Streaming Meningkat

Posting Komentar
Jakarta, At Tijani Indonesia. Pengajian kitab kuning dengan fasilitas radio streaming yang disiarkan setiap hari oleh At Tijani Indonesia mendapat respon yang cukup positif dari para pendengar. Minat warga mendengarkan pengajian melalui radio berbasis internet ini semakin meningkat.

Minat Warga Dengarkan Pengajian Radio Streaming Meningkat (Sumber Gambar : Nu Online)
Minat Warga Dengarkan Pengajian Radio Streaming Meningkat (Sumber Gambar : Nu Online)

Minat Warga Dengarkan Pengajian Radio Streaming Meningkat

"Pendengar radio ini yang istiqomah perhari sudah mencapai rata-rata sekitar 200 orang dari berbagai kalangan, tidak hanya di Indonesia tapi juga di luar negeri. Jumlah ini memang masih lebih rendah jika dibanding bulan Ramadhan. Namun semenjak awal Syawal kemarin, jumlah pendengar terus meningkat,” kata Direktur Radio Streaming At Tijani Indonesia, Mustiko Dwipoyono di Jakarta, Senin (12/11) sore.

“Para pendengar adalah warga pesantren dan masyarakat umum yang ingin mengikuti kajian kitab kuning. Melalui radio streaming mereka tidak harus langsung datang ke pesantren," tambahnya.

At Tijani Indonesia

Menurutnya, untuk program pasca Ramadhan saat ini radio streaming masih menggunakan rekaman (typing) yang antara lain diisi oleh KH Jamaluddin Muhammad dari Pondok Pesantren Tambak Beras Jombang, KH Musthofa Bisri dari Pondok Pesantren Raudlatuth Tholibin Rembang, dan rekaman pengajian KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Pesantren Ciganjur.

Ke depannya akan At Tijani Indonesia akan menyiarkan pengajian-pengajian kitab kuning dan pengajian umum secara live dari beberapa pesantren di berbagai daerah. 

At Tijani Indonesia

"Karena semakin mendapat respon yang cukup positif dari pendengar, maka rencananya pada awal tahun 2013 radio streaming ini akan dikembangkan menjadi siaran secara langsung dengan narasumber antara lain, KH Mustofa Bisri (Gus Mus), KH Sahal Mahfudz dengan tema kekinian yang melibatkan santrinya di masing-masing pesantren," katanya.

Pengajian online sementara ini dilaksanakan dalam dua sesi setiap harinya. Sesi pertama dimulai dari pukul 16.00 sampai dengan pukul 18.00 WIB dan sesi kedua pukul 19.30 sampai dengan pukul 21.00 WIB.

Menariknya, radio streaming ini dipancarluaskan oleh radio-radio lokal di Jawa Timur di antaranya Radio Madu FM di Tulungagung dan Jember, Aswaja FM di Ponorogo serta Radio Nur FM di Rembang Jawa Tengah dan beberapa radio komunitas NU.

"Bagi yang belum mengetahui dan ingin mendengarkan radio streaming ini bisa mengakses langsung di radio.nu.or.id atau klik di pojok kanan atas situs At Tijani Indonesia www.nu.or.id," pungkasnya.

Redaktur    : A. Khoirul Anam

Kontributor: Nurdin

Dari Nu Online: nu.or.id

At Tijani Indonesia Sejarah At Tijani Indonesia

Related Posts

Posting Komentar