Sebelumnya, dua gunungan, yakni gunungan jaler (laki-laki) dan gunungan estri (perempuan) dikirab dari dalam keraton menuju Masjid Agung Surakarta. Sesampainya di masjid, dua gunungan lantas didoakan. Usai doa, gunungan langsung menjadi rebutan masyarakat.
Ratusan Warga Solo Berebut Gunungan Grebeg Besar (Sumber Gambar : Nu Online) |
Ratusan Warga Solo Berebut Gunungan Grebeg Besar
Pengageng Keraton, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Puger, menjelaskan Grebeg Besar merupakan agenda tahunan untuk mengingatkan adanya cerita Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dalam sejarah Islam.At Tijani Indonesia
“Tradisi ini merupakan syiar Islam, karena keraton ini kan merupakan kerajaan Islam,” terangnya.Lebih lanjut, Puger menerangkan, dua gunungan dikirab, yakni gunungan laki-laki dan perempuan. Hal ini melambangkan penyelamatan alam semesta dilakukan oleh laki-laki dan perempuan.
At Tijani Indonesia
“Ini kan wilujengan yang artinya selamatan. Ini perintah menyelamatkan alam yang kemudian disimbolkan laki-laki dan perempuan,” terangnya. (Ajie Najmuddin/Mahbib)Dari Nu Online: nu.or.id
At Tijani Indonesia Tokoh At Tijani Indonesia
Posting Komentar
Posting Komentar