Prosesi pendeklarasian berlangsung pada Jumat (11/12) di salah satu istirahah (rest area) di kota Riyadh setelah melalui sebuah musyawarah. Acara pembukaan diawali dengan pembacan kasidah oleh Grup Marawis Aswaja al-Banjari.
Tuntutan Mewadahi Nahdliyin, MWCINU Riyadh Dideklarasikan (Sumber Gambar : Nu Online) |
Tuntutan Mewadahi Nahdliyin, MWCINU Riyadh Dideklarasikan
Musyawarah diisi antara lain dengan pemilihan anggota Ahlul Halli wal Aqdi yang kemudian dilanjutkan pemilihan Ketua Tanfidziyah MWCINU Riyadh dipandu oleh Anas Dliyaul Muqsith, kader NU yang kuliah di Pascasarjana Jamiah al-Imam Muhammad ibn Suud. Nama-nama yang masuk dalam Ahlul Halli wal Aqdi adalah Ustadz Adnan, Ustadz Abdul Malik an-Namiri, Ustadz Anas Dliyaul Muqsith, Ustadz Musholli dan Ustadz Ah. Jafar.At Tijani Indonesia
Sistem komite terbatas tersebut menetapkan Ustadz Abdul Malik an-Namiri sebagai Rais Syuriyah MWCINU Riyadh dan Ustadz Nur Hamid sebagai ketua tanfidziyah? MWCINU Riyadh. Ustadz Abdul Malik merupakan ketua Forum Silaturrahim Warga Negara Indonesia Riyadh (FSWNIR) sementara Ustadz Nur Hamid adalah ketua Majlis Talim Darut Taufiq.At Tijani Indonesia
Dalam kata sambutan, keduanya menekankan pentingnya berorganisasi. Menurutnya, selain dapat menjadi wadah aspirasi Nahdliyin, organisasi, dalam hal ini MWCINU, juga dapat membentengi diri dari amaliyah yang bertentangan dengan Aswaja an-Nahdliyyah.Selain dari jamaah pengajian FSWNIR dan Majelis Talim Darut Taufiq, turut hadir dalam acara ini adalah mahasiswa Jamiah Malik Suud dan kader-kader NU yang kuliah di Jamiah al-Imam Muhammad ibn Suud. (Irza A. Syaddad/Mahbib)
Dari Nu Online: nu.or.id
At Tijani Indonesia Warta, Kajian At Tijani Indonesia
Posting Komentar
Posting Komentar