Sekjen Kemenag: Orangtua Harus Bangga Anaknya Jadi Santri

Posting Komentar
Bojonegoro, At Tijani Indonesia 

Pertumbuhan pondok pesantren di Kabupaten Bojonegoro terus berkembang dengan berbagai latar belakang dan ciri khas serta. Meski demikian, pesantren yang lebih dahulu lahir tetap mempertahankan ciri khasnya, seperti Al-Rosyid di Desa Ngumpakdalem Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro.

Sekjen Kemenag: Orangtua Harus Bangga Anaknya Jadi Santri (Sumber Gambar : Nu Online)
Sekjen Kemenag: Orangtua Harus Bangga Anaknya Jadi Santri (Sumber Gambar : Nu Online)

Sekjen Kemenag: Orangtua Harus Bangga Anaknya Jadi Santri

"Belajar di Pondok Pesantren adalah langkah yang benar dan cerdas, karena belajar di sini tidak hanya diajarkan ilmu Pendidikan, namun juga diajarkan ilmu tentang mengenal Allah," kata Sekjen Kemenag RI Prof DR. Nur Syam M. SI saat berada Ar Rosyid, Sabtu (11/11) Siang.

Ia juga memberikan semangat kepada seluruh santri untuk selalu menjaga keutuhan NKRI dan memegang teguh nilai ideologi Pancasila. 

At Tijani Indonesia

"Jagalah keutuhan NKRI dan pegang teguhlah pada ideologi Pancasila," pesannya.

Dalam kunjungan keduanya itu, selain meninjau perkembangan pendidikan Al Rosyid, sekaligus menjalin silaturahim antarpengurus pesantren dan berbagai pejabat di Bojonegoro. 

"Orang tua harus bangga mendaftarkan anaknya menjadi santri, karena santri sebagai penerus bangsa, sekaligus diajarkan berbagai ilmu baik tata cara kemanusia maupun kepada sang Maha Pencipta," terang Nur Syam.

Pengasuh Al Rosyid KH Alamul Huda Masyhur mengungkapkan, kunjungan ini merupakan langkah untuk memajukan dunia pendidikan di lingkungan pondok pesantren baik pendidikan formal maupun pendidikan agama.

"Kemajuan pendidikan formal itu, bahwa Pesantren Al Rasyid juga mendirikan Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam (STEBI), yang diresmikan secara langsung oleh Sekjen Kemenag RI," jelasnya.

At Tijani Indonesia

Tampak sambutan begitu meriah dengan menyuguhkan berbagai pertunjukan mulai dari gerak cepat yang disuguhkan oleh anggota Pramuka. Serta melibatkan 350 santri dengan penampilan kolaborasi tari Saman, tari Kipas serta perpaduan penampila Ayo Mondok.

Hadir pula pada kesempatan itu Direktur Perguruan Tinggi Islam, Kasubid Peniliti Diktis, KTU Sekjen Menteri Agama, Jajaran Kemenag Bojonegoro dan beberapa tamu undangan lainnya. (M. Yazid/Abdullah Alawi) 

Dari Nu Online: nu.or.id

At Tijani Indonesia Santri, Hikmah At Tijani Indonesia

Related Posts

Posting Komentar