Kesan Para Peserta Kelas Pemikiran Gus Dur di Ciganjur

Posting Komentar
Jakarta, At Tijani Indonesia. Kelas Pemikiran Gus Dur (KPG) angkatan kedua yang diselenggarakan Jaringan Gusdurian Jakarta pada 1-2 April 2017 lalu, berjalan lancar dan terbilang sukses. Para peserta mengikuti keseluruhan kegiatan dengan antusias. 

Kesan Para Peserta Kelas Pemikiran Gus Dur di Ciganjur (Sumber Gambar : Nu Online)
Kesan Para Peserta Kelas Pemikiran Gus Dur di Ciganjur (Sumber Gambar : Nu Online)

Kesan Para Peserta Kelas Pemikiran Gus Dur di Ciganjur

Leona Wirawan, gadis Bali mahasiswi di Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera mengungkapkan rasa senangnya dapat mengikuti KPG 2.

“Ini pertama kali aku mengikuti Kelas Pemikiran Gus Dur. Jadi lebih memahami pemikiran Gus Dur tentang pluralisme, ke-Islam-an, dan lainnya. Apalagi  ke-Islam-an Gus Dur terkait dengan mata kuliah Hukum Islam di kampus,” tutur Leona. 

Gadis penganut agama Hindu itu pun menilai pemikiran Gus Dur tentang Islam, sangat relevan dengan ajaran agama yang diyakininya, karena pemikiran ke-Islam-an Gus Dur bukan mengutamakan salah satu agama tertentu.

“Gus Dur melihat esensi semua agama, jadinya ada nilai-nila yang dikedepankan yang itu semua juga dianut bersama dalam ajaran semua agama,” tambahnya.

At Tijani Indonesia

Leona pun merencanakan akan lebih banyak membaca buku-buku tentang Gus Dur. “Memperdalam melalui literasi, supaya lebih memahami lewat buku dalam kehidupan sehari-hari bisa lebih toleran dengan teman-teman dari suku atau agama yang berbeda,” harapnya.

Senada, Teo Cosner Tambunan, pemuda Medan yang kini bekerja di sebuah kantor hukum mengungkapkan dirinya sangat mengagumi sosok Gus Dur.

“Beliau (Gus Dur) mempunyai nila-nilai utama yang sudah dikristalkan (Sembilan Nilai Utama Gus Dur), dan itu ada di semua ajaran agama. Saya sangat mengagumi beliau, melihat pola pikir beliau, tentang kebangsaan ke-Indoensia-an. Itu saya rasa levelnya lebih tinggi dibandingkan orang atau tokoh lainnya,” kata Teo.

Ia pun menilai nilai ke-Islam-an Gus Dur sangat relevan bagi semua agama.

At Tijani Indonesia

“Islamnya Gus Dur menghargai kemanusiaan. Ini harus ditularkan kepada semua agama. Gus Dur juga mengajarkan nila-nilai ke-Indonesia-an yang mencintai budaya. Bahwa walaupun beragama jangan meniru kebudayaan bangsa lain, karena kebudayaan Indonesia sudah sangat kaya, jadilah Indoensia sejati,” papar Teo.

Teo yang menganut keyakinan Kristen Protestan, berencana akan menularkan hasil dari KPG 2 kepada teman-temannya melalui dialog. Ia pun berharap KPG bisa diadakan di Bandung, tempat tinggalnya saat ini.

Cahyu, gadis Depok alumni Universitas Gunadarma menilai KPG sangat baik. Ia berharap ada lebih banyak forum seperti KPG.

“Kalau anak-anak muda mengikuti kajian seperti di KPG ini mereka akan punya bekal tidak saja senjata, tetapi juga peluru. Misalnya ketika kita menghadapi orang-orang yang punya kecenderungan intoleransi atau punya pemikiran keras, kita bisa berdialog dengan mereka. Kita tegaskan bahwa yang harus kita lakukan adalah untuk Indonesia, dan bahwa Islam sangat menganjurkan rahmatan lil alamin,” urai Cahyu.

Cahyu mengatakan hasil dari KPG akan didiskusikan dengan teman-temannya. “Diskusi dengan orang per orang, agar minimal mereka tidak resisten terhadap keyakinan orang lain. Supaya mereka lebih toleran dan meningkatkan solidaritas kepada sesama,” kata Cahyu. (Kendi Setiawan/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

At Tijani Indonesia News, Pertandingan At Tijani Indonesia

Related Posts

Posting Komentar