Hal ini disampaikan oleh ustadz Bukhori Muslim dalam khutbah Idul Adha yang diselenggarakan di halaman Gedung PBNU, Rabu (17/10).
Yang tak Terkena Bencana harus Berkurban (Sumber Gambar : Nu Online) |
Yang tak Terkena Bencana harus Berkurban
Ia menjelaskan, esensi Kurban telah dimulai sejak zaman Nabi Adam ketika dua orang anaknya, Kobil dan Habil diminta mengorbankan sebagian hartanya untuk Allah. Pada saat itu, Kobil menyerahkan ternaknya yang paling baik sementara Habil menyerahkan sayur dan buah yang buruk. Allah menerima kurban Kobil karena keikhlasannya dalam menyerahkan harta yang paling berharga.At Tijani Indonesia
Wakil ketua LDNU ini juga menjelaskan, kurban binatang memiliki arti bahwa manusia diminta menghilangkan sifat-sifat kebinatangan seperti serakah, sombong, angkuh dan tidak peduli.At Tijani Indonesia
Jika tidak mampu berkurban hewan ternak sebagaimana disyariatkan, umat Islam tetap dapat membantu saudaranya dengan berinfak atau sedekah. “Mereka yang dekat dengan Allah akan terus melakukan ibadah-ibadah sosial sesuai dengan kemampuannya untuk membantu sesama,” paparnya.Takbir
Pada kesempatan tersebut, Bukhori juga menyampaikan keprihatinannya atas maraknya penggunaan kalimat takbir, Allahu Akbar, yang digunakan tidak pada tempatnya seperti dalam demonstrasi atau bahkan dalam kerusuhan.
“Takbir adalah kalimat mulia yang hanya pantas diucapkan pada waktu-waktu mulia,” terangnya.
Masyarakat dari sekitar gedung PBNU memenuhi tempat pelaksanaan sholat Idul Adha ini. Secara rutin, halaman PBNU menjadi tempat sholat Idul Fitri dan Idul Adha.
Seusai pelaksanaan sholat ini, juga akan dipotong hewan Kurban berupa tiga ekor sapi dan satu kambing yang akan dibagikan pada masyarakat disekitar gedung PBNU. (mkf)Dari Nu Online: nu.or.id
At Tijani Indonesia Habib, IMNU, AlaSantri At Tijani Indonesia
Posting Komentar
Posting Komentar