Hilal Tak Tampak, PBNU Ikhbarkan 1 Ramadhan 29 Juni

Posting Komentar
Jakarta, At Tijani Indonesia. Dalam rangka penentuan awal Ramadhan, 1435 H tim rukyatul hilal PBNU melalui Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama, telah melakukan rukyatul hilal di berbagai lokasi rukyat yang telah ditentukan pada Jumat 27 Juni. Tim rukyat tidak berhasil melihat hilal. Dengan demikian bulan Sya’ban berumur 30 hari atau istikmal.?

Atas dasar istikmal tersebut dan sesuai dengan pendapat Imam Empat Madzhab (madzahibul arbaah), maka Pengurus Besar Nahdlatul Ulama melalui surat keputusan 3257/C.I.55/06/2014 memberitahukan bahwa awal Ramadhan 1435 H jatuh pada hari Ahad, 29 Juni 2014.

Hilal Tak Tampak, PBNU Ikhbarkan 1 Ramadhan 29 Juni (Sumber Gambar : Nu Online)
Hilal Tak Tampak, PBNU Ikhbarkan 1 Ramadhan 29 Juni (Sumber Gambar : Nu Online)

Hilal Tak Tampak, PBNU Ikhbarkan 1 Ramadhan 29 Juni

Dengan demikian, keputusan PBNU selaras dengan pengumuman resmi pemerintah yang menetapkan hari Ahad sebagai permulaan Ramadhan, seusai mendengarkan berbagai pandangan dari para pakar astronomi dan utusan ormas-ormas Islam, termasuk NU, dalam sidang Itsbat di kantor Kemenag, sore tadi.

Almanak PBNU sejak awal sudah memprediksi hasil rukyat ini. Hasil hisab Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) menyebutkan, tanggal 1 Ramadhan 1435 H jatuh pada Ahad Wage dengan tinggi hilal 00 25’ 47’’ selama 2 menit 33 detik di atas ufuk. Ijtima’ atau konjungsi berlangsung hari ini, Jumat Pahing, pukul 15:07:41 WIB.

At Tijani Indonesia

Oleh karena itu, warga NU baru akan menunaikan shalat tarawih pada Sabtu (28) malam. Jadwal ini berbeda dengan Muhammadiyah yang memulai tarawih Jumat malam ini karena mereka akan memulai puasa Ramadhan Sabtu esok berdasarkan metode hisab (penghitungan astronomis).

At Tijani Indonesia

Kepada warga NU dan umat Islam pada umumnya, PBNU menyampaikan ucapan selamat menunaikan ibadah puasa dengan penuh keimanan dan keyakinan, dan menjadikan bulan Ramadhan, sebagai momentum kerohanian untuk menyucikan diri dengan meningkatkan ketakwaan, dan memperbanyak membaca Al-Qur’an, berdzikir, serta beribadah dengan penuh kekhusyukan dan berbagai aktifitas sosial yang bermanfaat. (mukafi niam)



Dari Nu Online: nu.or.id

At Tijani Indonesia Ubudiyah, Pesantren At Tijani Indonesia

Related Posts

Posting Komentar