Ki Dalang Enthus: Ansor, Jadilah Seperti Buah Kelapa

Posting Komentar
Brebes, At Tijani Indonesia - Ki Dalang Enthus Susmono berharap, Gerakan Pemuda (GP) Ansor harus mampu menjadi buah kelapa yang mampu menghasilkan santan. Dalam artian, bisa menghasilkan saripati dari buah kelapa itu sendiri, meski harus melalui proses yang panjang dan berliku.

Hal tersebut disampaikan Enthus saat mengisi ‘obrolan’ dalam rangka Pelantikan Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Kecamatan Brebes, di halaman Masjid Miftahussalam Pasarbatang Brebes, Jumat malam (19/2).

Ki Dalang Enthus: Ansor, Jadilah Seperti Buah Kelapa (Sumber Gambar : Nu Online)
Ki Dalang Enthus: Ansor, Jadilah Seperti Buah Kelapa (Sumber Gambar : Nu Online)

Ki Dalang Enthus: Ansor, Jadilah Seperti Buah Kelapa

Sesuai sifat dasar Ansor sebagai penolong, kata Enthus, tentu harus berani berjibaku mendarmabaktikan seluruh hidupnya untuk ulama, untuk pemimpinnya. Cobalah mengerti, bahwa buah kelapa untuk menjadi santan membutuhkan proses yang panjang dan selalu tidak mengenakan. Berawal ketika buah kelapa hendak diambil, harus memanjat di ketinggian.

At Tijani Indonesia

Setelah mendapatkan buah, lanjut Pengurus Lesbumi PBNU ini, langsung dipancal (didorong pakai kaki hingga jatuh). Sesampainya di tanah terus dikupas ijuknya, di kupas dan diparut dengan kerja keras sekuat tenaga. Tidak hanya itu, setelah terkelupas masih harus diparut, diperas dan direbus. “Ansor jangan jengah dengan berbagai tantangan keras untuk menghasilkan santan, kalau siap, jadilah Kelapa yang siap menjadi santan,” paparnya dengan gaya guyonan.

Saripati itu, kata Enthus, adalah akhlak yang mulia yang harus dijaga. Dan akhlak itu dimiliki oleh Kiai, ulama dan pemimpin yang adil. “Ayo, Ansor Brebes rapatkan barisan menjaga kiai dan pemimpin yang adil, agar umat menjadi lebih maslahat selamat dunia akhirat,” ajak Enthus.

Enthus juga mengingatkan kalau Indonesia sedang diacak-acak persatuan dan kesatuannya. Terutama dengan menyelipkan budaya westenisasi yang jauh menyimpang dari ajaran agama. Seperti tengah merebaknya kasus Lesbian, Gay, Bisexual, dan Trangender (LGBT). “Budaya tersebut, akibat maraknya tontonan yang tidak mengandung tuntunan. Maka ayo, kita lakukan gerakan matikan televisi bada maghrib kita gantikan dengan mengaji,” serunya.

At Tijani Indonesia

Jangan pernah menganggap dosa kecil itu hal yang biasa, tetapi hendaknya dijadikan kewaspadaan dengan selalu istighfar. Yang namanya sambel, sedikit atau banyak tetap namanya sambel demikian juga dengan dosa, besar dan kecil harus kita hindari tidak ada toleransi. Jangan sampai kita melakukan dosa, tetapi tidak merasa kalau hal tersebut adalah dosa. “Sebagai generasi sholawat, Ansor harus mempelopori gerakan ngaji bada maghrib,” ujarnya.

Pelantikan PAC GP Ansor Kecamatan Brebes masa khidmah 2015-2018 dilakukan oleh Wakil Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Ansor Jawa Tengah Ahsin Hanan. Adapun yang dilantik antara lain Ketua Abdul Haris, Sekretaris Solichin, Bendahara H Jarukhi.

Hanan dalam sambutannya mengingatkan agar Ansor selalu menjaga tradisi, menguatkan kaderisasi dan selalu berinovasi. Sehingga keberadaannya bisa membawa manfaat dan selalu menolong.

Bupati Brebes Hj Idza Priyanti mengajak kepada Ansor untuk selalu sengkuyung membangun Brebes demi kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Brebes. Pembangunan yang meliputi pembangunan fisik dan non fisik oleh Pemkab Brebes harus mendapatkan dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat, termasuk organisasi kemasyarakatan seperti Ansor.

“Pembangunan rohani, sangat berpengaruh langsung pada dinamika pembangunan daerah, meskipun kadang tidak terlihat secara fisik. Tetapi dengan gerakan moral yang dilakukan oleh NU, oleh Ansor pembangunan Brebes terasa lebih kondusif, aman dan lancar serta sejahtera,” pungkas Idza. (wasdiun/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

At Tijani Indonesia PonPes, Daerah, Sunnah At Tijani Indonesia

Related Posts

Posting Komentar