Mahasiswa STISNU Disiapkan dengan Kompetensi Keahlian Khusus

Posting Komentar
Tangerang, At Tijani Indonesia - Masyaralat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah dimulai. Masyarakat Indonesia, khususnya warga nahdliyyin, dihadapkan pada persaingan global. Di sini peran NU dan lembaganya diuji dalam menyiapkan kader-kader pilihan. Lembaga NU harus peduli dalam peningkatan kualitas kader-kader NU.

“Masyarakat ke depan akan terus berubah. Tantangan kehidupan juga semakin kompleks. Oleh sebab itu, diperlukan wawasan yang luas, keilmuan yang mendalam dan keahlian tertentu (softskill). Walaupun santri memiliki tradisi pesantren tetapi harus berwawasan global,” Wakil Ketua Bidang Akademik STISNU Nusantara Tangerang H Muhammad Qustulani,? di STISNU, Kamis (3/8) Siang. ?

Mahasiswa STISNU Disiapkan dengan Kompetensi Keahlian Khusus (Sumber Gambar : Nu Online)
Mahasiswa STISNU Disiapkan dengan Kompetensi Keahlian Khusus (Sumber Gambar : Nu Online)

Mahasiswa STISNU Disiapkan dengan Kompetensi Keahlian Khusus

Di STISNU Tangerang sendiri setiap mahasiswa diberikan keahlian tambahan. Selain keahlian di program studinya masing-masing. Untuk mahasiswa prodi hukum keluarga, diberikan sertifikat keahlian berbasis pendidikan. Artinya, selain mendapatkan ilmu hukum keluarga, mahasiswa juga mendapatkan materi managemen pendidikan.

“Nah, Kita menyebut sertifikat itu, syariah pendidikan. Sertifikatnya dikeluarkan oleh badan akreditasi provinsi.” Jelas pengasuh Pesantren Al-Hasaniyah. Untuk mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah, STISNU bekerja sama dengan bank swasta menerbitkan “syariah virtual,” jelas Qustulani yang juga menjabat sebagai Ketua V GP Ansor Kabupaten Tangerang.

At Tijani Indonesia

Dia menambahkan, dengan keahlian itu mahasiswa Ekonomi Syariah juga menguasai informatika. Dengan begitu, kampus STISNU tidak hanya ilmu agama saja, melainkan juga memiliki keahlian yang dibutuhkan pasar (market).

At Tijani Indonesia

Menurutnya, NU di Tangerang masih belum “kalihatan”. Ini tugas para pengurus NU, khususnya lembaga pendidikan NU. Dia sangat yakin lembaga NU serius mengkader anak-anak muda NU, maka ke depannya NU di ranting-ranting akan hidup. Lembaga pendidikan NU mestinya menjadi pencetak kader-kader NU yang memiliki ideologi Aswaja dan keindonesiaan. Diperlukan penguatan ushul fiqh dalam menghadapi tantangan MEA.

Ada tiga kompetensi yang dikejar STISNU Tangerang dalam menghadapi MEA kedepan. Yakni penguatan ekonomi, penelitian (research) dan pendidikan.” Kita juga kerja sama dengan beberapa perusahaan yang siap menerima lulusan STISNU. Bahkan, ada perusahaan yang sudah siap menerima full alumni kita. Tiga kompetensi itu sebagai implementasi dari motto STISNU, “Mengabdi untuk NU, Berkhidmah untuk Umat,” tegas pria asli Tangerang ini.

Di akhir kalimat dia menegaskan, Lembaga NU harus bersinergi untuk menyiapkan kader-kader berkualitas dalam menghadapi MEA. “Kita melakukan MOU dengan Qatar Charirity memberikan beasiswa magang ke luar negeri. Ada sekitar 15 mahasiswa yang sudah mendapatkan beasiswa tersebut. Mereka ada yang berangkat ke Korea dan Malaysia. Di sana mahasiswa dididik selama 4 tahun untuk mendapatkan keahlian khusus,” tutupnya. (Suhendra/Abdullah Alawi)



Dari Nu Online: nu.or.id

At Tijani Indonesia RMI NU, Pahlawan At Tijani Indonesia

Related Posts

Posting Komentar