Belajar Keberagaman, Peserta Konferensi Pemuda Nusantara Kunjungi Pesantren

Posting Komentar
Sukoharjo, At Tijani Indonesia. Sebagai sebuah lembaga pendidikan, pesantren menjadi tempat berkumpulnya orang dari berbagai suku, etnis dan lain sebagainya. Hal tersebut menjadikan para santri, secara tidak langsung, dilatih untuk mengenal dan menghargai adanya sebuah keragaman dalam bangsa.

Faktor itu pula, yang kemudian membuat para peserta yang mengikuti Konferensi Pemuda Nusantara di Solo, diajak ke Pesantren Al-Muayyad Windan Sukoharjo untuk belajar menghargai keberagaman di sana. Tidak hanya itu, para peserta yang sebagaian juga non-muslim tinggal di kamar-kamar santri.

Belajar Keberagaman, Peserta Konferensi Pemuda Nusantara Kunjungi Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)
Belajar Keberagaman, Peserta Konferensi Pemuda Nusantara Kunjungi Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)

Belajar Keberagaman, Peserta Konferensi Pemuda Nusantara Kunjungi Pesantren

Pengasuh Pesantren Windan yang juga salah satu pemrakarsa kegiatan ini, KH M Dian Nafi’ menjelaskan tujuan kegiatan ini untuk memperkuat jaringan pemuda Nusantara, untuk membangun perdamaian.

At Tijani Indonesia

“Selain di Windan, selama tiga hari (26-28/10), para peserta Konferensi disebar ke beberapa tempat antara lain GKMI dan Vihara Damma Sundara,” terang Wakil Rais Syuriyah PWNU Jateng itu, saat ditemui At Tijani Indonesia, Selasa (27/10).

At Tijani Indonesia

Sementara itu, Vera Dirgantari selaku Ketua Pelaksana konferensi menambahkan, selain mengenal keberagaman langsung, para peserta juga menggelar konferensi yang diselenggarakan Balaikota Surakarta.

Konferensi tersebut memunculkan lima poin penting, diantaranya, bertekad untuk apa mewujudkan perdamaian dan keadilan, menolak diskriminasi, tolak kekerasan dan perusakan alam, turut serta dalam pengembangan dan karya kemanusiaan, memelihara menjaga ketakwaan bangsa.

“Dari hasil konferensi yang diadakan selama tiga hari mulai dari Senin kemarin memunculkan lima poin penting yang masuk dalam draf dan akan ditindaklanjuti. Salah satunya mewajibkan adanya perdamaian,” terang Vera. (Ajie Najmuddin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

At Tijani Indonesia Pendidikan, Ulama At Tijani Indonesia

Related Posts

Posting Komentar