Inilah Draft Konsep Ahlul Halli dalam Munas NU

Posting Komentar
Jakarta, At Tijani Indonesia. Berikut kami sajikan secara lengkap draft sistem ahlul halli wal aqdi yang akan dibahas dalam musyawarah nasional (munas) NU yang akan berlangsung di Jakarta, 1 November 2014 ini. Draft ini akan kami sajikan secara lengkap yang dirangkai dalam beberapa seri tulisan.

A. Khulafaur Rasyidin

Inilah Draft Konsep Ahlul Halli dalam Munas NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Inilah Draft Konsep Ahlul Halli dalam Munas NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Inilah Draft Konsep Ahlul Halli dalam Munas NU

1. Abu Bakr Ash-Shiddiq ra.

At Tijani Indonesia

Abu Bakr Ash-Shiddiq ra. terpilih dan dibaiat untuk menjadi Khalifah oleh lima shahabat dari para shahabat Muhajirin dan Anshar yang pada saat itu sedang berkumpul di Saqifah Bani Sa’idah. Dihadapan mereka, pemilihan dan baiat untuk ’Abu Bakr Ash-Shiddiq ra. berlangsung sebelum Rasulullah SAW. dimakamkan.

Penjelasan :

At Tijani Indonesia

a. Lima shahabat yang memilih dan membaiat Abu Bakr Ash-Shiddiq; Umar ibn Al-Khath-thab ra., Abu Ubaidah ibn Al-Jarrah ra, Usaid ibn Hudlair ra, Bisyr ibn Sa’d ra., dan Salim maula Abi Hudzaifah ra.

b. Pemilihan dan baiat Abu Bakr Ash-Shidiq ra. untuk menduduki jabatan Khalifah, semula diusulkan oleh Umar ibn Al-Khaththab ra. yang kemudian disetujui oleh para shahabat Muhajirin dan Anshar.

c. Mendengar usulan Umar ibn Al-Khaththab ra., terjadilah ketegangan di kalangan para shahabat Anshar di Saqifah Bani Sa’idah. Ketegangan tersebut mereda setelah Umar ibn Al-Khaththab ra. mengajak Abu Bakr Ash-Shiddiq ra. untuk mengunjungi mereka untuk menyampaikan penjelasan.

d. Ali ibn Abi Thalib ra. pada hari yang lain menyusul membaiat Abu Bakr Ash-Shiddiq ra. setelah sembuh dari sakit karena wafat Rasulullah SAW.?

2. Umar ibn Al-Khatthab ra.?

Umar ibn Al-Khatthab ra. terpilih secara sepakat oleh beberapa shahabat atas mandat dari Abu Bakr Ash-Shiddiq ra. setelah kondisi kesehatannya semakin menurun. Para shahabat Muhajirin dan Anshar menyepakati, ketika Abu Bakr As-Shiddiq ra. menyampaikan di hadapan mereka, bahwa Umar ibn Al-Khaththab ra. yang akan menggantikannya setelah ia wafat.

Penjelasan :

Beberapa shahabat yang memilih; Utsman ibn Affan ra., Abdur Rahman ibn Auf ra., Sa’id ibn Zaid ra., Usaid ibn Khudlair ra., dan lainnya.

3. Utsman ibn Affan ra.?

Utsman ibn Affan ra. terpilih menggantikan Umar ibn Al-Khaththab ra. setelah wafat berdasarkan suara terbanyak oleh beberapa shahabat yang person dan jumlahnya ditentukan Umar ibn Al-Khaththab ra.

Penjelasan :

a. Umar ibn Al-Khaththab ra. membentuk Ahlus Syuro terdiri dari enam shahabat agar memilih satu diantara mereka untuk menggantikannya setelah ia wafat.

a. Enam shahabat yang ditunjuk itu; Ali ibn Abi Thalib ra., Zubair ibn Al-Awwam ra., Abdur Rahman ibn Auf ra., Utsman ibn Affan ra., Thalhah ibn Ubaidillah ra., dan Sa’d ibn Abi Waqqash ra.

b. Umar ibn Al-Khaththab ra. memberikan ketentuan:

1) Musyawarah dilaksanakan dalam batas waktu tiga hari, dan pemilihan dilaksanakan secara terbuka (dinyatakan secara lisan).

2) Pemenang adalah peraih suara terbanyak. Apabila jumlah suara sama, maka yang terpilih adalah nama yang di dalam jumlah suara terdapat Abdullah ibn Umar ra. Dan apabila dalam hal ini tidak ada kesepakatan, maka yang terpilih adalah nama yang di dalam jumlah suara terdapat Abdurrahman ibn Auf ra.

c. Para shahabat di luar mengusulkan satu antara Utsman ibn Affan ra. dan Ali ibn Abi Thalib ra. Sedangkan suara terbanyak oleh Ahlus Syuro memilih Utsman ibn Affan ra. karena berbagai kelebihannya.

d. Selanjutnya Abdur ibn Auf ra. mengumpulkan ummat di dalam masjid, dan kemudian membaiat Utsman ibn Affan ra., dan disaksikan pula oleh Ali ibn Abi Thalib ra.

4. Ali ibn Abi Thalib ra.

Ali ibn Abi Thalib ra. dibaiat oleh beberapa shahabat Muhajirin dan Anshar, serta kaum muslimin negeri Mesir. Namun baiat itu mendapat penolakan dari kaum muslimin negeri Syam, dan Bani Umaiyah yang dipelopori oleh Mu’awiyah ibn Abi Sufyan ra.

Penjelasan :

a. Dua orang shahabat, Thalhah ibn Ubaidillah ra. dan Zubair ibn Al-Awwam segera membaiat Ali ibn Abi Thalib ra. karena terpaksa atas kehendak kelompok tertentu setelah terbunuhnya Utsman ibn Affan ra. yang berlanjut terjadinya pemberontakan di Madinah.

b. Kejadian tragis tersebut berpengaruh pada berbagai kejadian yang memprihatinkan menimpa kaum muslimin ketika itu sejak awal pemerintahan Ali ibn Abi Thalib ra., seperti terjadinya perang jamal, dan seterusnya. (bersambung) (mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

At Tijani Indonesia Sejarah, Kajian Sunnah, Amalan At Tijani Indonesia

Related Posts

Posting Komentar