NU Kenalkan Kesaktian Pancasila ke Ulama Mancanegara

Posting Komentar
Jakarta, At Tijani Indonesia

Nahdlatul Ulama memanfaatkan forum International Summit of Moderate Islamic Leaders (Isomil) atau pertemuan internasional para pemimpin Islam moderat di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Senin (9/5), untuk menjelaskan pengalaman Indonesia dalam memadukan agama dan nasionalisme.

Menurut Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, jangkar yang mempertemuan agama dan rasa kebangsaan di Indonesia adalah Pancasila. Ia lantas membacakan satu persatu dari lima butir  Pancasila di hadapan para delegasi dari berbagai negara.

NU Kenalkan Kesaktian Pancasila ke Ulama Mancanegara (Sumber Gambar : Nu Online)
NU Kenalkan Kesaktian Pancasila ke Ulama Mancanegara (Sumber Gambar : Nu Online)

NU Kenalkan Kesaktian Pancasila ke Ulama Mancanegara

Melalui Pancasila, kata pria yang biasa dipanggil Kang Said ini, Indonesia menyatukan antara yang ketuhanan dan yang kemasyarakatan, sesuatu konsep yang mungkin tak terpikirkan oleh orang-orang Barat.

At Tijani Indonesia

“Berbeda dari pandangan orang-orang Eropa  yang gagal memahami iman, agama, dan keadilan sosial yang menurut mereka tidak dapat dipersatukan sama sekali, mayoritas bangsa Indonesia memahami bahwa iman kepada Allah menyatu dengan keadilan sosial. Atas dasar itu, meskipun Indonesia bukan negara agama tetapi ia adalah negara beragama, sebuah negara yang menghimpun orang-orang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa,” katanya.

Kiai asal Cirebon ini mengibaratkan Pancasila sebagai jangkar bagi kapal Indonesia yang ditumpangi 248 juta jiwa dengan berbagai etnik dan latar belakang agama yang berbeda. Para ulama NU, tambahnya, memandang Pancasila sesuatu yang final, tidak bisa menggantikan posisi agama, tapi juga tidak bertentangan dengan agama.

At Tijani Indonesia

Dalam kesempatan itu, Kang Said juga mengenalkan pemikiran Hadratussyekh Muhammad Hasyim Asy’ari tentang Islam dan cinta tanah air. Menurutnya, Hadratussyekh menempatkan Indonesia sebagai rumah yang harus dijaga karena menentukan keberlangsungan menjalankan syariat secara aman.

“Pancasila tidak menghilangkan Islam tapi justru menyuburkannya,” ujarnya.

Isomil yang dibuka Wakil Presiden Jusuf Kalla dihadiri para ulama dari berbagai negara, antara lain Sudan, Libia, Aljazair, India, Rusia, Maroko, Thailand, Inggris, Senegal, Lithuania, Spanyol, Yunani, Korea Selatan, Yordan, Pakistan, Malaysia, Tunisia, Saudi Arabia, dan lain-lain. (Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

At Tijani Indonesia Internasional At Tijani Indonesia

Related Posts

Posting Komentar