Penulis buku Negara Tuhan itu merasa bersyukur, karena selamat dari musibah gempa bumi itu. Saat gempa terjadi, ia bersama keluarga berada di dalam rumahnya di daerah Bantul yang mengalami kerusakan paling parah.
”Saya bersyukur, karena diselamatkan oleh Allah,” kata Agus Maftuh saat menjadi pembicara dalam sebuah dialog tentang terorisme yang diselenggarakan oleh Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) di Jakarta, kemarin.
Mantan Ketua Lembaga Bahtsul Masa’il PWNU Yogyakarta itu mengaku merasakan getaran yang luar biasa saat gempa terjadi. Ia mengaku sempat bersembunyi di balik sebuah almari yang ada di rumahnya.”Saya sempat berada di balik almari itu. Istri saya saat itu sudah keluar rumah dulu. Saya masih di dalam rumah,” tuturnya sambil memperlihatkan foto-foto yang menggambarkan kondisi rumahnya pascagempa.
Dosen Fakultas Syariah UIN Yogyakarta itu masih sangat beruntung. Selain nyawanya selamat, rumah kesayangannya tetap berdiri kokoh, meski diguncang gempa. Padahal, banyak rumah di sekeliling rumahnya yang rusak parah, dan bahkan rata dengan tanah. ”Rumah saya masih berdiri tegak,” ungkapnya.
Meski tidak banyak mengalami kerusakan, Agus Maftuh sempat mengungsi bersama keluarga dan warga yang lain. Dengan beralaskan tikar, Agus Maftuh berkumpul dengan warga masyarakat lainya. ”Saya sempat mengungsi,” kisah pria kelahiran Semarang, Jawa Tengah ini.
Lantas, apa yang membuat dia dan rumahnya selamat dari gempa? Kader NU yang aktif mengisi acara seminar dan dialog itu menunjukan rahasia yang membuatnya selamat dari musibah gempa. Yaitu, lafadz Allah yang tertulis di bagian atas rumahnya. Kepada para peserta dialog LKKNU itu, Agus Maftuh menunjukan dengan jelas foto rumahnya yang di situ terlihat jelas ada lafadz Allah. ”Saya selamat karena lafadz Allah yang ada di atas rumah itu,” katanya. (Ahmad Millah Hasan)
http://www.nu.or.id/post/read/4557/agus-maftuh-selamat-karena-lafadz-allah
Posting Komentar
Posting Komentar