Muslim Singapura inginkan Hak Berjilbab

Posting Komentar
Singapura, At Tijani Indonesia. Partai Pekerja Singapura telah mendesak para politisi untuk meninjau kembali isu jilbab larangan di depan umum, mendesak dialog untuk mengizinkan jilbab digunakan dalam seragam kerja.

“Partai Pekerja percaya bahwa konsensus kerja dapat dicapai paling baik melalui dialog publik dengan komunitas Muslim, diantara komunitas kita dan dengan pemerintah yang dipilih oleh rakyat,” kata,” kata Muhammad Faisal Abdul Manap, seorang anggota parlemen parlemen kepada kantor berita Bernama, Kamis 7 November.

Muslim Singapura inginkan Hak Berjilbab (Sumber Gambar : Nu Online)
Muslim Singapura inginkan Hak Berjilbab (Sumber Gambar : Nu Online)

Muslim Singapura inginkan Hak Berjilbab

“Pembahasan harus dilakukan secara pikiran terbuka dan mencakup masukan pada kelayakan pakaian seragam dalam institusi-institusi, dengan tetap tunduk pada pertimbangan urgensi operasional.”

Penggunaan jilbab dilarang bagi para perawat di Singapura.?

At Tijani Indonesia

At Tijani Indonesia

Isu mengakhiri larangan jilbab pertama kali muncul dalam forum kesukuan pada September, ketika pengajar politeknik bertanya mengapa para perawat dilarang menggunakan jilbab.

Masalah ini memicu perdebatan apakah petugas di garis depan (front office) diizinkan menggunakan jilbab.

“Ini merupakan pembahasan positif antara komunitas, pemerintah dan layanan jasa-jasa berseragam berjalan ke depan.”?

“Kami yakin bahwa warga Singapura dipandu oleh semangat saling pengertian dan mendukung diskusi-diskusi ini, ini akan memperkuat kohesi dalam masyarakat kita,” tambahnya.

Dia mengatakan bahwa partai sejauh ini mencatat respon komunitas Muslim yang sangat rasional dalam menyuarakan pembahasan soal jilbab.

Kesetaraan hak

Dengan alasan multi ras dan multi budaya, para anggota partai pekerja mengatakan mereka mendukung praktek kebebasan beragama bagi warga Singapura.

“Kami menghargai kesatuan dalam keragaman dan percaya bahwa memahami dan merangkul keragaman akan memungkinkan Singapura memiliki masyarakat yang lebih inklusif dan integratif,” kata Muhammad Faisal, yang merupakan anggota dewan Partai Pekerja dan ketua Pemuda Partai Pekerja, sayap pemuda partai tersebut.

Trend penggunaan jilbab mulai berkembang dalam beberapa tahun belakangan ini di Singapuras, ketika warga Singapura mulai terbiasa berhubungan dengan pekerja Muslim yang memilih menggunakan jilbab.

Dalam beberapa tahun terakhir, wanita Muslim yang menggunakan jilbab mulai tampak dalam berbagai situasi, di kantor pemerintah, rumah sakit swasta, sekolah bahkan dalam perayaan hari nasional.

Karena itu, partai pekerja mengorganisir keinginan dan aspirasi Muslim Singapura yang menginginkan perubahan kebijakan pemerintah untuk mengizinkan penggunaan jilbab dalam profesi di sektor publik.

Komunitas Muslim Singapura diestimasi berjumlah 450,000 to 500,000, yang berkisar antara 14-15 persen dari populasi. (onislam.net/mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

At Tijani Indonesia Aswaja, Internasional, Ubudiyah At Tijani Indonesia

Related Posts

Posting Komentar