Bahtsul Masail NU Soroti Gizi Anak

Posting Komentar
Jakarta, At Tijani Indonesia. Pengurus Pusat Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) menggelar diskusi halaqah syahriyah (diskusi bulanan) bertajuk ”Pentingnya Gizi dalam Menciptakan Generasi Berkualitas” di gedung PBNU, Lantai 5, Jakarta Pusat, Kamis (14/3) siang.

Bahtsul Masail NU Soroti Gizi Anak (Sumber Gambar : Nu Online)
Bahtsul Masail NU Soroti Gizi Anak (Sumber Gambar : Nu Online)

Bahtsul Masail NU Soroti Gizi Anak

Secara resmi acara dibuka Sekretaris Jendaral PBNU H Marsudi Syuhud. Turut hadir sebagai pembicara, Katib Aam PBNU KH Malik Madani, guru besar Fakultas Ekologi Manusia IPB Hardinsyah, Direktur Bina Ketahanan Remaja BKKBN Indra Wardana Ketua KPAI Badriyah Fayumi, Kepala Seksi Standarisasi Bina Konsumsi Makanan Direktorat Bina Gizi Titin Suhartini.

Ketua panitia Zulfa Mustofa mengatakan, persoalan gizi penting mendapat sorotan dari sudut pandang Islam. Ajaran dan lintasan sejarah Islam menunjukkan bahwa agama samawi ini sangat memperhatikan kebutuhan fisik demi terciptanya generasi berkualitas.

At Tijani Indonesia

Menurut Zulfa, masa kecil Rasululah dilalui secara sempurna karena mendapat asupan ibu susuan dari kabilah yang terkenal berkecukupan secara gizi. Umar bin Khattab, saat menjadi khalifah, juga pernah mengeluarkan kebijakan subsidi untuk ibu dan balita usia di bawah dua tahun. Umar menganggap, kebutuhan fisik sejak dini harus tercukupi.

”Karena itu penting pemerintah memperhatikan persoalan gizi,” katanya.

At Tijani Indonesia

Marsudi dalam ceramah pembukaannya menggarisbawahi, semua masalah yang dibahas untuk keperluan mencegah aspek bahaya (daf’un dlararah) digolongkan jihad. Hal ini dijelaskan dalam kitab yang lazim dikaji pesantren, Fathul Mu’in.

Forum halaqah ini diikuti oleh sekurangnya 35 peserta yang berasal dari pengurus LMBNU, civitas akademika kampus, anggota Muslimat NU, anggota Fatayat NU. Mereka mendiskusikan kualitas sumber daya manusia Indonesia, tertauma terkait kesehatan anak, usia ideal pernikahan, reproduksi, dan lain-lain.

Penulis: Mahbib Khoiron

Dari Nu Online: nu.or.id

At Tijani Indonesia Kajian Islam At Tijani Indonesia

Related Posts

Posting Komentar