Kiai Rustamadji dan Ahmad Faruki Pimpin PCNU Kota Pontianak

Posting Komentar
Pontianak, At Tijani Indonesia. Konferensi Cabang (Konfercab) VII PCNU Kota Pontianak, Kalimantan Barat menetapkan Pengasuh Pondok Pesantren Nahdlatus Syubban KH Rustamadji sebagai Rais Syuriyah dan H. Ahmad Faruki sebagai Ketua Tanfidziyah.

KH Rustamadji dipilih dan ditetapkan dengan sistem Ahlul Halli wal ‘Aqdi (Ahwa) yang diusulkan MWCNU se-Kota Pontianak dengan suara terbanyak di Pondok Pesantren Darussalam 19-20 Maret lalu. Ahwa tersebut terdiri dari lima orang, yaitu H. Ahmad Faruki, KH. Saridjan, Ust. Ahmad Bustami, Ust. Mukhdar, dan Ust. Mahdi.

Kiai Rustamadji dan Ahmad Faruki Pimpin PCNU Kota Pontianak (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai Rustamadji dan Ahmad Faruki Pimpin PCNU Kota Pontianak (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai Rustamadji dan Ahmad Faruki Pimpin PCNU Kota Pontianak

Pada pemilihan ketua, peserta memilih secara langsung yang dimulai dengan bakal calon (balon). Pada pembalonan, H. Ahmad Faruki memperoleh 5 Suara dan H. Fauzi 2 suara.

At Tijani Indonesia

Dengan hasil seperti itu, maka pimpinan sidang, Ust. Andi Nuradi? memberikan kesempatan untuk kedua calon agar mengutarakan kesiapannya menjadi ketua. H. Fauzi menyatakan, biarkan NU Kota Pontianak ke depan dipimpin H. Ahmad Faruki.

Atas pernyataan itu, H. Ahmad Faruki menjadi satu-satunya calon. Ia juga mendapat pesertujuan Rais Syuriyah terpilih, KH. Rustamadji. Dengan demikian, secara aklamasi, ia menjadi Ketua PCNU Kota Pontianak masa khidmah 2016-2021.

At Tijani Indonesia

Konfercab tersebut dihadiri Wakil Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, perwakilan PWNU Kalimantan Barat KH Asy’ari, segenap pengasuh pondok pesantren se-Kota Pontianak, 6 MWCNU serta 20 Ranting NU.

Ketua PCNU Kota Pontianak demisioner, Nuralam, dalam sambutan pembukaan mengatakan, konferensi cabang ini akan menentukan arah dan kebjiakan NU ke depan dengan diawali pemilihan Rais Syuriyah dan Ketua PCNU.

Oleh karena itu, lanjut dia, Konferensi Cabang dengan tema “Aktualisasi Islam Nusantara menuju pengembagan karakter bangsa” ini merupakan estafet kepengurusan yang sangat urgen dilakukan dalam 5 tahun sekali.

“Semoga dengan adanya musyawarah ini, NU bisa bangkit lebih baik, serta dirasakan oleh masyarakat,” harapnya. (Syam Hady/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

At Tijani Indonesia Tokoh At Tijani Indonesia

Related Posts

Posting Komentar