Menengok KMNU IPB

Posting Komentar
“Beberapa waktu lalu, kami pernah diisukan sebagai bagian dari gerakan NII (Negara Islam Indonesia, red),” ujar Hasan, Wakil ketua Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama Institut Pertanian Bogor (KMNU IPB).

Lalu, sambung mahasiwa jurusan Teknik Mesin dan Biosistem IPB ini, KMNU melacak siapa yang menyebarkan isu itu, tetapi hasilnya nihil. “Namanya juga isu, tak jelas asal-usulnya. Akhirnya kami biarkan saja,” ujarnya. 

Menengok KMNU IPB (Sumber Gambar : Nu Online)
Menengok KMNU IPB (Sumber Gambar : Nu Online)

Menengok KMNU IPB

Di kampus IPB, puluhan mahasiwa NU mengorganisir diri dengan membentuk organisasi bernama KMNU.  Mula-mula dari keprihatinan mereka akan dominasinya pemahaman keagamaan tertentu yang tidak menyukai cara keberagamaan Ahlussunah wal Jamaah (Aswaja). 

At Tijani Indonesia

“Motivasi dan kepercayaan diri kami semakin berlipat ganda dengan keberadaan aktivis Nahdlatul Ulama dari berbagai negara yang kembali ke IPB pada tahun 2006 dan 2007,” ujar Ketua Umum KMNU IPB Muhammad Zimamul Adli.

Mereka adalah Dr. Aji Hermawan. M.M dan Ir. Ifan Haryanto. M.Sc (Inggris), Ir. Zahrul Muttaqin. M.M, M.F (Australia), Dr. Ir. Toni Bakhtiar. M.Sc (Jepang), dan Ir. KH. Fuad Abdul Wahhab (Arab Saudi). 

At Tijani Indonesia

“Selain itu, kami mendapat dukungan dari PBNU. Mereka memberikan support penuh dan menjadikan kami semakin yakin bahwa gagasan ini adalah sesuatu yang memiliki banyak manfaat dan keberkahan,” sambung Zimam.

Setelah mendapatkan dukungan dan restu dari berbagai pihak, muncullah banyak pemikiran dan keragaman harapan yang menginginkan hadirnya komunitas NU di IPB. 

Akhirnya, pada 26 Mei 2007, para perintis yaitu Ahmad Fahir, Fitri Hasanah, dan Saeful Millah, mengadakan silaturahim Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (KBNU) di Hotel Permata, Bogor. Sekaligus peresmian terbentuknya KMNU IPB. Namun, pada saat itu KMNU IPB masih hanya menaungi mahasiswa pasca sarjana IPB. Pada tahun 2009, KMNU IPB dilebur untuk menaungi mahasiswa S-1. 

Kepengurusan organisasi ini sudah berjalan tiga periode, yaitu Periode I (2009/2010) yang diketuai oleh Nailul Abror, Periode II (2010/2011) yang diketuai oleh Nailul Abror, dan sekarang Periode III sedang berjalan dibawah pimpinan Muhammad Zimamul Adli.

KMNU melalui visinya “Menjadikan KMNU IPB sebagai organisasi yang mampu menjadi pusat kajian keagamaan yang berlandaskan Aswaja dan membentuk nilai-nilai kepemimpinan yang berlandaskan kekeluargaan,” mempunyai semangat untuk terus mengawal dan menjaga tradisi serta kultural aswaja yang mana sekarang mulai ditinggalkan oleh para penerusnya. 

Maka muncullah beragam kegiatan yaitu kajian kitab kuning Fathul Qorib pada setiap malam Sabtu, Sholawat Dibaiyah diiringi alat musik Hadrah pada setiap malam Ahad, Isti’laul Qudrah (upgrading) anggota dan pengurus, Halaqoh Keaswajaan, SOTR (Sahur on the Road), menerbitkan buletin Nahdlatul Qolam 2 minggu sekali, Tabligh Akbar dan Harlah KMNU, club Hadrah KMNU, tahsin, dan kegiatan ilmiah.

“Kami mohon doa restu dan dukungannya semoga ke depan KMNU IPB selalu istiqomah dan berperan besar dalam mengawal serta membumingkan nilai- nilai Ahlussunnah wal Jama’ah An-Nahdliyah khusunya di IPB,” pungkas Zimam.

Redaktur: A. Khoirul Anam

Penulis    : Abdullah Alawi

Dari Nu Online: nu.or.id

At Tijani Indonesia Budaya, Khutbah At Tijani Indonesia

Related Posts

Posting Komentar