Harlah Ke-5 LKSB Dibarengi Peluncuran Buku Indonesia Rumah Kita

Posting Komentar
Jakarta, At Tijani Indonesia. Lembaga Kajian Strategis Bangsa (LKSB) yang digawangi Abdul Ghopur menginjak usia 5 tahun. Peringatakan hari lahir tersebut dibarengi peluncuran buku Indonesia Rumah Kita karya Abdul Ghopur dan Rizky Afriono, Selasa (31/10) di Aula Gedung PBNU Jakarta.

Kegiatan yang menghadirkan sejumlah narasumber dan aktivis mahasiswa lintas pergerakan ini memotong tumpeng sebagai tanda syukur harlah ke-5 tahun. Kegiatan bertajuk Menggali Mitos, Membangun Etos ini juga sekaligus memperingati Hari Sumpah Pemuda.

Harlah Ke-5 LKSB Dibarengi Peluncuran Buku Indonesia Rumah Kita (Sumber Gambar : Nu Online)
Harlah Ke-5 LKSB Dibarengi Peluncuran Buku Indonesia Rumah Kita (Sumber Gambar : Nu Online)

Harlah Ke-5 LKSB Dibarengi Peluncuran Buku Indonesia Rumah Kita

Dalam sambuatannya, Ghopur yang juga intelektual muda NU mendorong para pemuda agar tidak berhenti menjaga dan merawat Indonesia. Hal ia sampaikan mengingat kondisi bangsa akhir-akhir tak lepas dari konflik yang tak jarang berpotensi memecah bela bangsa.

“Para pendiri bangsa termasuk para ulama sudah bekerja keras membangun negara ini sehingga tugas kita para pemuda untuk meneruskan,” ujar Ghopur.

Dia tidak menampik hingga sekarang masih ada sekelompok orang yang tidak setuju dengan bangunan Pancasila. Padahal dasar negara ini telah terbukti menguatkan menyatukan Indonesia yang beragam.

At Tijani Indonesia



Sementara itu, Bina Suhendra Bendahara Umum PBNU yang hadir dalam kesempatan tersebut meyakinkan kepada para pemuda agar memiliki sikap terbuka terhadap perbedaan sehingga tidak gampang menyalahkan kelompok lain.

“Pemuda akan mengambil alih masa depan Indonesia. Jangan mudah menyalahkan orang lain. Apalagi menghadapi era internet seperti sekarang,” jelas Bina Suhendra.

At Tijani Indonesia

Perkembangan digital juga tidak lepas dari perhatian pria berkaca mata ini. Ia memberi pesan agar para pemuda tidak terjebak perkembangan teknologi karena teknologi diciptakan manusia.

“Jadi judulnya family gathering, tapi setelah ketemu asyik dengan handphone masing-masing. Artinya kita harus tetap mengikuti perkembangan teknologi, tapi jangan mau dikendalikan teknologi,” terangnya.

Kegiatan ini juga di antaranya menghadirkan Ketua Umum Kopri PB PMII Septi Rahmawati, Ketua Umum Presidium GMNI Chrisman Damanik, dan sejumlah narasumber lain. (Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

At Tijani Indonesia Jadwal Kajian, Fragmen At Tijani Indonesia

Related Posts

Posting Komentar