Rais PCNU Banyuwangi: Jaga Masjid dari Kelompok Garis Keras

Posting Komentar
Banyuwangi, At Tijani Indonesia

Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Banyuwangi KH Hisyam Syafaat mengajak Nahdliyin Banyuwangi untuk terus menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Menurutnya, saat ini tantangan yang dihadapi NU dan NKRI cukup besar, salah satunya muncul pihak yang memisahkan diri secara ideologis dari NKRI dan hendak mengubahnya dengan sistem kenegaraan yang baru.

Kiai Hisyam menyebutkan, salah satu pintu masuk kaum radikal garis keras menyebarkan pengaruhnya di masyarakat melalui majelis-majelis di masjid.

Rais PCNU Banyuwangi: Jaga Masjid dari Kelompok Garis Keras (Sumber Gambar : Nu Online)
Rais PCNU Banyuwangi: Jaga Masjid dari Kelompok Garis Keras (Sumber Gambar : Nu Online)

Rais PCNU Banyuwangi: Jaga Masjid dari Kelompok Garis Keras

“Mereka mendakwahkannya di masjid-masjid dan di mushala-mushala NU yang kosong dan ditinggal jamaahnya,” papar Kiai Hisyam pada acara peringatan hari lahir (harlah) ke-93 Nahdlatul Ulama yang diselenggarakan oleh PCNU Banyuwangi di Pesantren Tahfidzul Qur’an al-Mubarak, Sawahan, Genteng, Sabtu (29/5) siang. Pesantren Tahfidz dengan konsep Bambu Quran ini diasuh oleh KH Ahmad Hidayat yang juga bendahara PCNU Banyuwangi.

At Tijani Indonesia

Kiai Hisyam yang pengasuh Pondok Pesantren Darussalam Blokagung Tegalsari ini juga mengatakan bahwa warga NU harus menjaga mushala maupun masjidnya dari pengaruh kelompok-kelompok garis keras yang mengatasnamakan Islam. Cara menjaganya adalah dengan melakukan shalat berjamaah di mushala dan masjid tersebut secara rutin.

“Jika orang-orang NU terus shalat jamaah di masjid, mushala yang dekat rumahnya, mereka tidak akan berani datang. Apalagi untuk membid’ah-bid’ahkan ajaran para ulama dan mengajak untuk makar pada NKRI,” tegas Kiai Hisyam.

At Tijani Indonesia

Kiai Hisyam pada kesempatan tersebut juga menceritakan bagaimana kegigihan para pengurus NU di luar Jawa dalam menjaga masjid dan mushala dari kelompok-kelompok garis keras tersebut. “Di Pulau Buru yang dulu menjadi tempat pembuangan PKI, sekarang sudah maju syiar agama Islamnya. Ketua takmir masjid agungnya adalah warga NU,” cerita Kiai Hisyam.

Oleh karena itu, Kiai Hisym meminta kepada Kapolsek Genteng yang hadir dalam acara Harlah ke-93 NU tersebut, tidak hanya mengkhawatirkan PKI sebagai musuh lawan negara, tetapi juga harus memberikan perhatian pada kelompok-kelompok radikal yang mengancam NKRI. “Seharusnya polisi menindak tegas kelompok-kelompok yang ingin memisahkan dengan NKRI,” pungkasnya. (Anang Lukman Afandi/Mahib)

Dari Nu Online: nu.or.id

At Tijani Indonesia Kyai, Tokoh, Anti Hoax At Tijani Indonesia

Related Posts

Posting Komentar