Nabi Muhammad SAW harus dijadikan cerminan dalam bertindak. Jika ada yang mengaku pejuang Nabi tetapi malah menyusahkan bahkan membunuh orang lain ini jelas tidak menjadikan Nabi Muhammad sebagai cermin.
Keprihatinan itu diuraikan Habib Umar Muthohar dalam peringatan Maulid Nabi bertempat di Gedung Kanzus Shalawat, Jl Dr Wahidin 70 Kota Pekalongan, Ahad (17/01) lalu.
Mengaku Pejuang Nabi tapi Merusak Kehidupan? (Sumber Gambar : Nu Online) |
Mengaku Pejuang Nabi tapi Merusak Kehidupan?
A’wan PWNU Jawa Tengah ini menegaskan, mereka (pelaku pengeboman, red) sama sekali tidak meniru kanjeng Nabi. Dulu, jelasnya, saat perang Nabi tidak pernah memerangi kaum perempuan serta anak kecil juga tidak merusak tumbuhan.“Jika ada yang ngaku-ngaku pejuang Nabi tetapi menyusahkan banyak orang berarti syarafnya putus dan perlu disambung kembali,” terang Habib asal Semarang ini.
At Tijani Indonesia
Hal senada ditambahkan Syekh Muhammad Adnan Al-Afyuni. Mufti Syafi’iyyah Syiria ini mengetengahkan, sekarang ini ada sekelompok orang yang mengaku cinta Allah dan Rasulullah tetapi mudah mengafirkan orang lain, mengebom, dan membunuh orang lain.Maka menurut Syekh Adnan, mereka pembohong besar. Karena Rasulullah tidak melakukan hal itu. Rasulullah memaafkan orang yang melakukan kesalahan. Bahkan melarang Sayyidina Umar membunuh pimpinan munafik yang jelas kemunafikannya. (Syaiful Mustaqim/Fathoni)
Dari Nu Online: nu.or.id
Posting Komentar
Posting Komentar