Sedikitnya 30 peserta dari pelbagai kalangan menghadiri pertemuan ini. Mereka yang hadir antara lain Camat Ponggok Agus santosa, Koordinator CEPAT-LKNU Nur laili, dan dokter Innaka dari PKM Ponggok.
Cegah TB, LKNU Blitar Libatkan Aparat Kecamatan (Sumber Gambar : Nu Online) |
Cegah TB, LKNU Blitar Libatkan Aparat Kecamatan
Agus menyampaikan terima kasih atas kepercayaan LKNU Blitar yang telah memilih Ponggok sebagai salah satu kecamatan cakupan program layanan kesehatan bebas TB.At Tijani Indonesia
“Keterbatasan pemerintah dan besarnya tantangan TB saat ini memerlukan peran aktif dengan semangat kemitraan dari berbagai institusi dan semua pihak yang terkait. Dukungan berbagai pihak, perubahan perilaku masyarakat, dan pemberdayaan masyarakat amat diharapkan sehingga keberhasilan program penanggulangan TB-HIV dapat tercapai,” ajak Agus.Siti Nurhidayati, SKM dari Puskemas Ponggok menyampaikan situasi program TB-HIV di PKM Ponggok. Berdasarkan data di PKM Ponggok, jumlah pasien TB tercatat dan ditawarkan tes HIV pada tahun 2014 pada tri wulan 1 sebanyak 5 orang dan tri wulan 2 sebanyak 3 orang.
At Tijani Indonesia
“PKM belum mampu memberikan layanan testing HIV karena keterbatasan SDM dan sarana prasarana di samping masih adanya keraguan petugas kesehatan dalam melakukan inisiasi kepada penderita TB untuk testing HIV” jelas bu Nur panggilan akrabnya.Fasilitator Advokasi CEPAT-LKNU Blitar Wijianto memaparkan hasil survei yang sudah dilakukan Kelompok Masyarakat Peduli TB terhadap Indeks Kepuasan Masyarakat dari prespektif klien di Puskesmas yang berada di kecamatan Ponggok.
Indeks Kepuasan ini meliputi 14 unsur kepuasan dan 12 standart kinerja. Hasilnya, 76% masyarakat menyatakan puas terhadap pelayanan pasien TB di PKM Bacem dan 80% masyarakat menyatakan puas terhadap pelayanan pasien TB di PKM Ponggok.
Dalam pertemuan ini peserta pertemuan menyetujui bebarapa usulan terkait pengaktifan Pokja TB-HIV di antaranya peningkatan kapasitas bagi petugas PKM, ketersediaan logistik dari TB atau HIV, indikator dan capaian rujukan, rekomendasi terkait pengawan mutu untuk TB-HIV.
“Pokja TB-HIV ini akan menjadi forum yang akan secara aktif mendiskusikan permasalahan TB dan isu kesehatan terkait serta mengidentifikasi alternatif solusi untuk menjawab tantangan yang ada. Keberhasilan dalam pembentukan atau revitalisasi pokja itu, menjadi langkah awal dalam upaya mengajak semua mitra utama di kabupaten untuk ikut terlibat dalam penanggulangan TB di kabupaten,” kata Wijianto mengakhiri sesi diskusi tanya jawab dan rencana tindak lanjut. (Red Alhafiz K)
Dari Nu Online: nu.or.id
At Tijani Indonesia Budaya, Sholawat At Tijani Indonesia
Posting Komentar
Posting Komentar